Portalarjuna/net-Berbicara mengenai kebudayaan tidak akan lepas dari yang namanya 7 unsur kebudayaan yang membangun didalamnya seperti bahasa, sistem kemasyarakatan, sistem mata pencaharian hidup, sistem peralatan dan perlengkapan hidup, sistem pengetahuan, religi, dan tak lupa juga yang membaur didalam masyarakat adalah kesenian. (Soerjono:2005)
Semua kebudayaan meliputi gagasan dan perilaku yang menampilkan pula segi-segi estetika untuk dinikmati dan itu yang seringkali disebut dengan kesenian.(Liliweri:2003) Karna kesenian merupakan salah satu bagian dari budaya serta sarana yang digunakan sebagai cara untuk menuangkan rasa keindahan diri dari dalam jiwa manusia. Selain itu, kesenian juga merupakan kebutuhan fisik atau psikis manusia yang harus dipenuhi.
Tetapi hal ini berbeda pendapat dengan para ahli, menurut Kuntjaraningrat kesenian itu merupakan kompleks dari berbagai ide-ide, norma-norma, gagasan, nilai-nilai, serta peraturan dimana kompleks aktivitas dan tindakan tersebut berpola dari manusia itu sendiri dan pada umumnya berwujud berbagai benda-benda hasil ciptaan manusia.(Kuntjaraningrat,2009:72).
Selain itu, didalam kesenian juga terdapat berbagai jenis-jenisnya yang meliputi : (1). Seni musik (2). Seni patung (3). Dan seni verbal, misalnya terdapat mite,lagenda, dan dongeng yang ada pada kehidupan masyarakat. Dan masyarakat juga mempercayai bahwa kesenian juga mengandung nilai-nilai dan mitos-mitos yang ada didalam nya. Dan salah satu kesenian yang sangat dikenal atau yang paling populer dikalangan masyarakat sampai saat ini adalah kesenian wayang.
Sering kita ketahui, wayang adalah peninggalan nenek moyang yang berbentuk seni pertunjukkan yang berupa drama yang sangat khas. Tetapi secara universal, pengertian wayang adalah suatu bentuk pertunjukan tradisional yang disajikan oleh seorang dalang, dengan menggunakan boneka atau sejenisnya sebagai alat pertunjukan.
Wayang juga menjadi sarana pengendalian sosial, misalnya dengan kritik sosial yang disampaikan untuk pemerintah lewat humor. Dan Fungsi lainnya adalah sebagai sarana perbedaan status sosial, karena yang bisa mempertunjukkan wayang ke khalayak umum adalah orang terpandang, dan mampu menyediakan biaya besar. Selain sebagai sarana pengendalian sosial Wayang juga menanamkan solidaritas sosial, sarana hiburan, sarana untuk berdakwah, pendidikan bagi masyarakat, dan juga sebagai pemahaman filsafat.
Tipe wayang atau jenis wayang yang paling populer didaerah jawa adalah wayang kulit purwa atau yang sering disebut wayang kulit. Wayang jenis ini terbuat dari kulit kambing atau kulit kerbau, Lengan serta kakinya dapat digerakkan.Didalam kesenian wayang kulit yang ada didaerah jawa biasanya dalam bercerita menggunakan bahasa kromo atau bahasa jawa halus yang sangat kental (aksara jawa).
Dalam pementasan pewayangan terdapat sebuah alat musik yang selalu mengiringi jalannya proses pewayangan yaitu gamelan jawa. Gamelan jawa itu sendiri terdiri dari berbagai alat-alat musik tradisional, yaitu : (1). Bonang penerus (2). Saron burung (3). Gambang (4). Saron penerus (5). Kemong kempul (6). Kenong (7).demung. sedangkan penyanyi wanita yang menyanyikan gending-gending tertentu, disebut pesinden atau waranggana.
Semula pergelaran wayang kulit selalu dilakukan pada malam hari, mulai jam 1 sampai sekitaran jam 3. Bisa dibilang semalam suntuk, Dikarenakan tidak ada yang menonton karena terlalu malam, maka beberapa dalang mulai mempergelarkan wayang kulit pada siang hari.
Selain itu, pertunjukkan wayang kulit kerap kali memadukan cerita-cerita hindu dengan budha serta islam. Biasanya mengangkat cerita-cerita seperti cerita mahabarata dan ramayana. Didalam wayang juga terdapat seorang dalang yang diibaratkan adalah seorang dewa tertinggi. Dan terdapat sebuah kotak besar dibawahnya yang diibaratkan peti mati. Sedangkan batang pohon pisang itu sendiri diibaratkan bumi yang dipijakki oleh sang penguasa.
Cerita yang dipertunjukkan saat pementasan wayang kulit saat ini sudah mengalami pergeseran, jika dulunya wayang kulit menceritakan tentang cerita mahabarata, berbeda lagi dengan jaman sekarang yang lebih cenderung untuk menceritakan apa yang diminta oleh sang empunya yang mendatangkan wayang kulit tersebut.
Saat ini, Wayang kulit juga jarang dipentaskan lagi, Karena wayang kulit yang menjadi simbol kesenian dari daerah jawa terutama didesa Kemiri Sukorejo dipentaskan jika ada yang mendatangkannya saja. Jika tidak ada yang mendatangkan maka wayang kulit tidak akan dipentaskan mengingat besarnya biaya yang harus dikeluarkan dan membutuhkan tempat yang cukup besar untuk mendatangkan dan mempertunjukkan wayang kulit tersebut.
Namun di masa modern ini, cerita wayang sudah dirubah mengikuti arus perubahan masyarakat. Dan pada jaman modern ini wayang juga berkembang mengikuti kemajuan teknologi media massa seperti televisi yang semakin banyak penikmatnya jadi pewayangan ditampilkan dalam pertunjukkan wayang orang atau dikenal dengan istilah wayang wong (bahasa jawa). (elok)