Portalarjuna. Net-Kerajinan tangan bisa menjadi peluang usaha bagi siapapun, seperti seorang santri Pondok Pesantren Ngalah Purwosari-Pasuruan. Merajut adalah kegiatan sampingan yang dilakukan untuk mengisi kekosongan waktu ketika dipesantren, hobi dan minat ini mampu membuahkan hasil yang cukup untuk menambah uang saku.
“Kalo ada pesanan ya saya terima, kalo waktu pembuatan ya dilihat dari kerumitan model rajutan itu,” ujar Rohayati(21). Untuk hasil tas rajut ia biasanya menjual dengan harga berkisar 75 ribu rupiah untuk model biasa, dalam satu bulan ia mampu menambah uang saku sekitar Rp 115 ribu rupiah sampai Rp 150 ribu rupiah.
Seorang pelanggan juga bisa memesan warna dan model sesuai selera, namun dengan harga yang berbeda. Dia juga menerima pesanan dompet, baik dompet handphone atau dompet untuk uang dari ukuran kecil sampai besar.
Dalam proses pembuatan tas, waktu yang dibutuhkan sekitar dua minggu untuk model yang biasa. Tapi untuk model yang rumit bisa sampai satu bulan, karena keterbatasan waktu yang bersamaan dengan kegiatan pesantren dan perkuliahan.
Awal bulan maret 2017 ia mulai menerima pesanan ketika ada seorang teman yang ingin membeli hasil rajutannya, ketika itu ia mulai mengisi waktu-waktu kosong untuk belajar model-model baru dan membuat kerajinan rajut.
Ada juga dari beberapa santri yang mulai belajar kerajinan merajut ini untuk mengisi liburan dan bekal ketika mereka dirumah nanti.(iz)