Gambar: pak hasan waluyo pengrajin tempe, dihimpun dari @berita malang raya
Portal.Arjuna.net-Malang. Pengakuan dari salah satu pembuat tempe bapak Hasan Waluyo di jalan sanan gang 3 RT 09 RW 15 mengatakan bahwa harga bahan baku membuat tempe semakin melonjak dan menjadikan hasil produksi tempenya mengalami penurunan.
Bahan baku tempe/kedelai yang awalnya Rp. 7.500/kg saat ini melonjak hingga Rp. 10.500/kg. Beliau mengeluh dengan melonjaknya harga kedelai saat ini. “harga tempe tidak dapat naik dimana saja, hanya ukurannya yang sedikit diperkecil. Biasanya saya dapat produksi 3,5 kwintal kini hanya dapat produksi 2,5 kwintal saja” beber pak hasan.
Keuntungan yang didapat pak hasan kini juga menurun biasanya bisa mendapatkan keuntungan 30 persen kini hanya dapat hampir 10 persen. Untuk biaya operasionalnya beliau merasa mepet, maka dari itu beliau mengurangi produksinya demi keuntungan yang tidak sebanding dengan tenaganya.
Kini masyarakat sudah menyadari bahwa melonjaknya harga bahan baku tempe, menjadikan tempe yang dibelinya berukuran kecil.
Maka pak hasan berharap kepada pemerintah untuk ikut campur mengenai masalah tersebut. karena menurutnya, tempe termasuk makanan yang sering dicari oleh seluruh masyarakat dimana saja karena tergolongan makanan yang mudah dikelola dan murah.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang Sapto Wibowo mengatakan, harga kedelai saat ini meningkat bagi pengrajin tempe. Tetapi menurutnya, akibat meningkatnya harga kedelai dikarenakan, kedelai import yang naik dan kedelai lokal tidak dapat memenuhi permintaan pasar.
(nfs)