PortalArjuna.Net – Pasuruan, Nur Halim adalah salah satu santri di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Lecari yang memiliki hobi di dalam dunia videografi.
Remaja yang biasa dipanggil Halim ini lahir pada 9 Desember 2004 dari pasangan ayah bernama Badri dan ibu yang bernama Musyada.
Awal mula dari hobinya tersebut, Nur Halim sering mendokumentasikan kegiatan keseharian di lingkungan pondok pesantren dalam bentuk video.
Halim menyadari bahwa prestasinya di bidang akademik tidak terlalu mumpuni, untuk itu dia berfikir mengembangkan hobinya tersebut.
Dari situlah remaja yang sekarang menginjak usia 20 tahun ini memberanikan diri untuk membuat kanal YouTube sendiri yang berisikan video vlog random.
Meskipun dirinya adalah seorang santri, namun tak menyusutkan kecintaan pada hobinya di bidang pengambilan visual bergerak tersebut.
Bahkan Halim memperdalam skillnya yang dirasa sangat kurang dengan mengikuti beberapa webinar dan kegiatan yang berhubungan dengan videografi.
Untuk media alat yang di gunakan, Halim mendapatkannya dengan cara menabung sedikit demi sedikit. Dari hasil tabungan itulah akhirnya dia bisa memiliki satu buah kamera.
Dengan hanya berbekal satu kamera yang sudah dia punya, Halim mulai mengikuti beberapa lomba film pendek yang di adakan oleh beberapa lembaga yang ada di Jawa timur.
Informasi mengenai perlombaan tersebut dia dapat dari beberapa guru yang terdapat di yayasan Pon-Pest Nurul Hidayah dan juga dari media sosial seperti Instagram dan lain-lain.
Sedangkan untuk ide dalam pembuatan konten videonya, Halim sering mengangkat tema pesantren tempat dia tinggal. Baginya banyak sudut pandang pesantren yang memiliki persepsi yang unik sehingga patut disorot oleh media.
Dia juga mempunyai prinsip “khoirunnnas ‘anfauhum lin nas” yang artinya sebaik-baiknya manusia adalah yang bisa bermanfaat bagi manusi laninnya. Prinsip itu Halim jadikan sebagai motivasi untuk terus berkarya.
Dengan berbagai usaha dan tekad yang sudah dia lakukan akhirnya membuahkan hasil. Halim berhasil menjuarai beberapa kompetisi lomba Film pendek di Jawa Timur.
Namun hasil dari lomba yang sudah Halim menangkan tidak hanya untuk dirinya sendiri, melainkan juga dia berikan kepada pihak pondok pesantren tempatnya menuntut ilmu.
“Bersyukur lah pada Allah. Tanda Syukur untuk Allah SWT atas semua yang kita terima, yakni untuk kita rangkai menjadi sesuatu yang bermanfaat. Kemudian Bebaskan dirimu eksplor apa yang menjadi passion mu. Berkarya lah” kata Halim memberikan pesan.
Nadia Faiza