PortalArjuna.Net-Pasuruan, Hari Film Nasional (HFN) dirayakan setiap tanggal 30 Maret. Tahun ini, HFN jatuh pada hari Rabu, (30/03/2022).
Peringatan Hari Film Nasional (HFN) merupakan hari bersejarah yang diperingati oleh seluruh masyarakat, yang dapat mendorong lahirnya film-film dengan nilai pendidikan dan budaya yang beragam serta menjadi momentum masyarakat Indonesia untuk kembali ke bioskop dengan menerapkan peraturan protokol kesehatan.
Sejarah Hari Film Nasional
Peringatan Hari Film Nasional dimulai karena pada tanggal 30 Maret adalah hari pertama pengambilan gambar film Darah & Doa atau Long March of Siliwangi yang disutradarai oleh H. Usmar Ismail, seorang bersejarah pribumi pelopor perfilman Indonesia.
Usmar Ismail adalah sutradara film Indonesia, Jasa Usmar Ismail yang besar di bidang perfilman Indonesia membuat namanya dikenang menjadi penghargaan bagi insan perfilman di Indonesia, Usmar Ismail Awards.
Usmar Ismail Awards sudah dua kali diadakan, sejak tahun 2016 lalu. Acara ini juga dihadirkan untuk memperingati Hari Film Nasional dan menghormati bapak perfilman nasional, Usmar Ismail. Di tahun keduanya, acara ini melibatkan kerja sama antara Yayasan Pusat Perfilman Usmar Ismail dengan TRANS7.
Karya Usmar Ismail yang sering disebut – sebut adalah film Tiga Dara (1956) yang pada 11 Agustus 2016 versi restorasinya yang ditayangkan kembali di bioskop-bioskop Indonesia. Usmar Ismail, yang sangat dikenal idealisnya dalam berkarya, menganggap Tiga Dara hanyalah film yang dibuat untuk tujuan komersial.
Saat menyebar di bioskop, Tiga Dara sukses mendapat keuntungan yang ukupp besar. Tiga Dara sukses diputar selama delapan minggu berturut-turut dan menembus bioskop AMPAI (American Motion Pictures Association of Indonesia), berdampingan dengan film-film Holywood.
Seperti juga yang diungkapkan Usmar Ismail dalam buku “Mengupas Film”, Tiga Dara merupakan film produksi Perfini (Persatuan Film Nasional Indonesia) yang terlaris. Tiga Dara berhasil membukukan penjualan sebesar 10 juta rupiah dan keuntungan bersih hingga 3 juta rupiah, jumlah yang terhitung tinggi untuk masa waktu itu.