2011 kuterima titipan benih bunga.
Padahal aku tak tahu siapa mereka.
Mereka begitu percaya aku bisa merawatnya.
Bagaimana aku menolaknya.
Di pekarangan MA Darut Taqwa
Ku tanam benih penuh bangga
Ku siram bunga penuh cinta
Kucium harum mengudara
Hingga mekar mempesona
Bungaku…
Kuluangkan waktu tuk merawatmu
Kupersembahkan masa demi mekarmu
Tak ingin kau layu
Inginku kau tersenyum selalu
Meresap sepercik siramanku
Maafkan aku bungaku
Jika pintamu tak ku rungu
Jika salah memupukmu
Tak ada salah atasmu
Meski durimu menusuk hatiku
Tak ada dosa untukmu
Karena kurang pandainya merawatmu
Harap ku…
Harummu tercium bangga
Semerbak kian indah
Menghias alam mayapada
Merias masa depan yang cerah dan terarah
Kau harus sadar
Kau harus mengerti dan
Kau harus tahu
Bahwa kau adalah harapanku
Kau adalah harapan mereka
Kau adalah bunga bangsa