Pasuruan, Jawa Timur
Sabtu, 2 Desember 2023

Ngalah. Doakan Muktamar NU

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

download
Logo Pondok Ngalah

Ngalah, 04/08/2015. Pasca melaksanakan kegitan rutinan selosoan, Khususiyah Jama’ah Thoriqoh Naqsabandiyah Mujaddadiyah  Kholidiyah Wal Qodiriyah, Mendoakan prosesi kegiatan muktamar NU yang berlangsung sejak 1 agustus kemarin, dalam doanya pengasuh Pesantren Ngalah Purwosari-Pasuruan menyebutkan semoga  acara muktamar NU di jombang berjalan lancer sukses dan bermanfaat bagi seluruh umat, selain doa bagi kegitan yang berlangsung dan dibuka oleh Bapak Presiden Joko Widodo, di jombang jawa timur itu.

Beliau juga menambahkan bahwa warga Nu diklasifikasikan menjadi dua, pertama, Jam’iyah Nu. Yakni warga Nadiyin yang mempunyai jabatan dikepengurusan Nu baik pusat, wilayah, cabang, ranting dsb atau yang juga sering disebut dengan NU Struktural. Kedua, Jama’ah NU yakni semua warga NU meskipun tidak punya KARTANU, siapa warga NU? Yaitu orang –orang yang menjalankan amaliyah Tahlilal, Nyekar, Selamatan etc, meskipun tidak ada stempel Nu jika masih setia dengan amalan-amalan tersebut maka itu adalah warga nadiyin. Contoh kongretnya kalau dimasjid ada kentongan jidor itu NU berbedah dengan golongan amrozi masjidnya tidak ada kentongan jidor senang membuat teror.

Biar partai apapun baik Golkar, PKB, PPP, PDI etc, Biar Qori’ maupun Korak, tapi kalau orangtuanya meninggal masih melaksanakan tahlilal bersedia nyekar ini masih tergolong NU, meskipun tidak punya Kartanu sebab kartanu hanya sebatas identitas. Misalnya anak santri yang belum/tidak punya KTP tetap mereka merupkan warna Negara Indonesia masak anak warga asing.

Yang penting semoga acara muktamar di beri kelancaran sukses serta bermanfaat bagi seluruh umat dan semua kyai-kyai pendiri NU semoga amalnya diterima disisi Allah SWT. Meskipun kulo kale panjenengan sanes tiyang engkang ageng coro who niku gepeng mugi wontene kempal nyelak kali tiyang seng isi kados pendiri-pendiri NU, saget ngempalaken benjeng teng akhirat sebab kanjeng nabi dawuh besok teng akhirat tiyang niku bakal dikumpulken dados setunggal kale nopo engkang disenengi. Seraya beliau berfilsafat misalnya, kedelai ada yang berisi bagus  bentet adapula yang gepeng tapi jika disatukan, jika dikumpulkan maka akan mempunyai harga yang sama. muslim alfaqoth

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tulisan Terakhir

Advertorial