Tidak nangung-nangung memang, beliau mengangap santrinya lebih dari sekedar santri tetapi status Anak , sehingga maklum bila alumni sowan kebeliau disarankan untuk berkata “ngapunten Romo kulo putro panjenengan” demikian kedekatan dan keakrapan yang Ia terapkan kepada santrinya. Bukan sekadar masalah sosial melainkan saat sholat Terawehpun beliau ridho menjadi ma’mum santri-santrinya. Ia tak merasa terhina meski harus menjadi ma’mum sebab haliyah ini merupkan amalan yang pernah dilakukan oleh kyai jamal bato’an Kediri salah satu guru beliau.