Purwosari (Portal Arjuna jatim) Antusias besar santriwan-santriwati yang mengikuti Ngaji jurnalistik dalam memeriakan peringatan Hari Santri Nasional Ke-1 di Pondok Pesantren Ngalah Sengonagung-Purwosari-Pasuruan. Ahad, 29 November 2015.
Kegiatan yang diselengarakan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pasuruan, bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Pasuruan, PC Gerakan Pemuda Ansor Pasuruan, PC. Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IPNU), PC. IPPNU Pasuruan dengan segenap Pondok Pesantren sePasuruan raya ini. Bertujuan untuk membekali santri dibidang tulis menulis, dan menambah pengetahuan santri agar lebih cerdas. Abdul Syukur salah satu narasumber diklat jurnalistik santri (DJS) yang menjabat sebagai sekretaris PWI Pasuruan, menuturkan bahwa kegitan ini bukan lain merupakan ibadah, wujud peduli wartawan dalam berpartisiapasi mencerdaskan generasi bangsa, lebih-lebih saya dapat mengamalkan ilmu saya karena ilmu kalau diamalkan tidak akan habis justru akan bertambah, bukankah menulis itu karena kebiasaan,maka saya akan terus membiasakan kegiatan seperti ini. Imbuhnya.
Menurut Muhajirin, narasumber DJS menuturkan bahwa kegiatan tersebut digelar secara road show kebetulan pondok pesantren Ngalah merupakan urutan yang ke15 dan masih ada beberapa pesantren yang akan menjadi tuan rumah selanjutnya. Sebab kegitan ini berlangsung selama Oktober sampai Desember 2015 nanti, disetiap hari sabtu dan Ahad.
Pihak pesantren yang diwakili oleh Ust. Abdul Ghofur S.Pdi Roisul Ma’had dalam sambutanya mengnyampaikan banyak terima kasih telah sudi singga dipesantren sederhana ini, terlebih telah membagi pengetahuannya untuk santri-santri Ngalah, yang mana santri harus menjiwai semangat resolusi jihad heroik santri KH Hasyim Asyari, beserta pendiri Nadhatul Ulama lainnya. Hal serupa juga disampaiakan oleh Farid Al Mustofa Pengurus Biro Pendidikan Ponpes Ngalah, dirinya sangat mendukung sekali kegitan Ngaji jurnalistik ini dan momentumnya juga sangat releven yakni peringatan hari santri nasional yang mempresentasikan subtansi kesantrian serta untuk mengenang resolusi jihad Mbah Hasyim Asyari, bukankah resolusi itu bermakna pernyataan tertulis, maka sangat pas jika diisi dengan kegiatan diklat jurnalistik semacam ini.
Meskipun kegiatan ini tidak dihadiri oleh pihak PC Anshor yang menurut Abdul syakur menuturkan bahwa PC anshor tidak bisa hadir pasalnya masih ada agenda lain, kegitan ini dapat berjalan secara maksimal, selain itu kendala yang dihadapi dalam DJS perdana ini adalah kurang koordinasi anatar pihak yang akhirnya menjadi waktu karet. “sebenarnya saya sudah datang sejak pagi berubung saya tidak tahu lokasinya dimana akhirnya saya Ngopi diwarung terlebih dahulu, dan saya sempat kaget saat tempatnya dimasjid soalnya kemarin-kemarin tidak demikian, maka tadi saya agak gerogi dan tidak memakai pengeras saat membuat contoh berita terkait Zakat kuatir terjadi interprestasi yang salah” ujar Wartawan media Indonesia ini.
Lain halnya dengan Muhajirin, wartawan detik.com ini, menyampaikan bahwa Ia tidak harus banyak berbagi materi. Sebab, menurutnya santri disini sudah mumpuni dibidang jurnalistik dibanding peserta DJS sebelumnya.