PortalArjunaJatim. Benar-benar mengocok perut. Itulah aksi kocak kesebelasan waria ketika menggelar pertandingan sepakbola dalam rangka peringatan HUT RI ke-71 di Lapangan Desa Banyuarang, Kecamatan Ngoro, Jombang.
Kesebelasan pria luwes ini melawan perangkat desa setempat. Hasilnya, kesebelasan waria mampu menyarangkan empat gol ke gawan lawan. Namun jangan dibayangkan mereka bermain sepakbola layaknya pemain profesional.
Betapa tidak, meski memakai sepatu bola, namun dandanan mereka cukup menor. Mengenakan rok, kulot, hingga celana ketat. Sedangkan wajahnya para waria itu dipales dengan makeup tebal. Lipstik memerah. Bahkan tidak jarang dari mereka yang mengenakan wig atau rambut palsu.
Begitu peluit tanda dimulainya pertandingan dibunyikan, kedua tim langsung menyerang. Awalnya, tim perangkat Desa Banyuarang menguasai pertandingan. Bahkan berkali-kali mengancam gawang kesebelasan waria.
Nah, dari sinilah tawa pemain pecah. Pasalnya, setiap ada pemain tim perangkat desa membawa bola, para waria langsung menyergap. Bukannya merebut bola, namun mereka berebut mencium pemain lawan. Ada satu pemain dikeroyok ciuman empat waria.
Bukan hanya itu, para pria gemulai ini juga sempat menarik celana pendek pemain lawan hingga kedodoran. Ceritanya, seorang pemain dari tim perangkat desa memggiring bola. Dua pemain tim waria mengejar. Ketika dekat dekat lawan, dua waria itu bukan merebut bola. Tapi justru menarik kolor pemain lawan.
Lagi-lagi, tawa ratusan penonton yang memadati lapangan Desa Banyuarang langsung pecah. Mereka benar-benar terhibur oleh sepakbola konyol yang dimaikan dalam rangka peringatan HUT Kemerdekaan Indonesia itu.
Suasana semakin meriah, ketika para waria ini berjoget di tengah lapangan usai menendang dan menggiring bola kearah kandang lawan. Bahkan karena tak ingin bola jatuh kepihak lawan, para waria ini langsung mengejar dan menciumi pemain lawan yang ngotot merebut bola di tengah lapangan.
Sontak, ulah lucu itu membuat para pemain lawan kocar-kacir lari ketakutan dan harus kehilangan bola. Tepuk tangan dan derai tawa penonton sambung menyambung dari tepi lapangan ke tepi lapangan lainnya. Semuanya terhibur.
Masudin, salah satu panitia mengatakan, sepakbola waria merupakan agenda rutin yang digelar Desa Banyuarang setiap peringatan HUT RI. Pihaknya menjalin kerjasama dengan organisasi waria yang ada di Pare, Kabupaten Kediri.
“Ini acara rutin tiap tahun. Selain untuk memperingati HUT kemerdekaan RI, pertandingan sepak bola yang melibatkan para waria ini juga untuk menghibur masyarakat. Selain sepakbola, kami juga menggelar perlambaan lain. Mulai balap karung, lomba lari kelereng, panjat pinang,” ujar Masudin, Minggu (21/8/2016).
Ketua Komunitas Waria Pare Kediri, Indra Silvi mengaku senang dengan pelibatan kelompoknya dalam peringatanan hari kemerdekaan ini. Dengan pertandingan tersebut, menurut Silvi, para waria bisa mengungkapkan rasa cintanya terhadap tanah air.
“Terus terang kami merasa bangga ikut pertandingan ini. Tanpa latihan dan persiapan khusus, namun kami mampu. Namun yang paling penting bagi kami ada memeriahkan HUT RI,” ujar Silvi yang berpostur tinggi besar ini. [suf] BeritaJatim.com