Portalarjuna.net-Edi Marzuki Pengamat media dari Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Yudharta Pasuruan. Sampaikan BP (Bimbingan Penyuluhan) Sekolah harus jadi Filter informasi media massa, agar pelajar tidak jadi korban pengaruh masif berita hoax yang memuat informasi fitnah dan adu domba, lebih-lebih ajaran radikalisme, saat bertemu Portalarjuna (15/03) di Lantai 3 gedung perkuliahan Universitas Yudharta.
“Jadi peran sekolah sangat penting, untuk menjadi Filter informasi media massa, terutama peran BP sekolah agar siswa tidak terpengaruh secara masif, harus ada filter, kalau tidak, ini bahaya” Ujar Staf Ahli DPRD Jatim tersebut.
Edi juga menegaskan bahwa sekolah memilki peranan penting dalam membentengi generasi masa depan dari informasi terpaan media massa yang berisi berita hoax dan menumbuhkan sikap radikalisme.
Menurutnya informasi hoax harus diwaspadai oleh semua orang. Sebab dalam teori propaganda, bebohongan yang terus di informasikan lama kelamaan akan dianggap benar oleh kalayak. Ibarat Bola salju semakin lama berputar maka semakin membesar. Dosen Komunikasi Politik tersebut juga memberikan bukti kongkret semisal pengaruh film 30 S PKI yang pada zaman dulu dianggap mutlak kebenarannya.
Pria kelahiran Kudus Jawa Tengah tersebut juga sempat berpesan agar hati-hati dalam menerpa media, terutama informasi yang di sebarluaskan melalui media sosial (WA, FB, Twitter dll), karena menurutnya sudah tercipta Organisasi untuk share informasi hoax dan berbau radikalisme.
“Berdewasalah ketika membaca media, harus di filter dulu, karena memang ada organisasi yang dibentuk untuk membagikan fitnah, hoax dan ajaran radikalisme” Pungkasnya. (Mus)