Portalarjuna.net- Antusiasme warga dalam mengikuti karnaval sangat menarik perhatian penonton, mulai dari yang terkecil hingga orang dewasa. Dandanan peserta karnaval yang beragam membuat para penonton kagum hingga tertawa terbahak-bahak, tidak heran karena peserta karnaval Dusun Nampon Winong yang diadakan Minngu, (27/08) ada yang berdandan ala putri merak, suster, pejuang, tawanan perang, pengantin, pramugari, petani, tukang jamu, waria, badut, ibu hamil yang diperankan oleh bapak-bapak dusun, Hantu tuyul dan kawan-kawannya.
Pengakuan salahsatu Warga Tetangga Dusun ibu Rum mengatakan “sangat terhibur pada saat melihat warga Dusun Nampon mengadakan karnaval, hitung-hitung hiburan gratis, saya tertawa lepas pada saat melihat keponakan saya menjadi seorang waria”.
Keinginan yang kuat dalam menyajikan penampilan terbaik dan kesan menghiburlah memberi keberanian bagi mereka untuk tampil berbeda seakan-akan tidak ada kata malu dalam diri mereka. “saya menjadi seorang waria, meski ada rasa malu pada saat mau keluar dari dalam rumah tapi begitu melihat semangat warga dan banyak sekali dandanan mereka yang lebih nyeleneh dari saya akhirnya rasa malu perlahan menghilang pada saat karnaval mulai berjalan”. Ujar Rama
Setiap atribut dan dandanan, mereka berinisiatif sendiri dari mulai membuat atribut dan property pendukung meski ada beberapa hal yang mungkin harus dibeli sperti rambut palsu dan lain sebagainya, tapi warga mengaku sangat senang dan bersemangat dalam menyiapkan semua atribut tersebut seperti pengakuan Ayu salah satu peserta karnaval yang berdandan ala Noni Belanda ini “saya sangat bersemangat dalam menyiapkan perlengkapan atribut karnaval mulai dari membenahi baju sampai membeli rambut palsu dan topi ala Noni Belanda”.
Meski rute yang ditempuh cukup jauh pada saat dilewati setiap harinya yakni sekitar 2,5 Km, tapi warga mengaku tidak merasa kecapekan malah semakin bersemangat tatkala banyak warga yang berbondong-bondong melihat karnaval tersebut ada yang menyalakan petasan hingga menyanyikan yel-yel. “saya tidak merasakan kecapekan karena pada saat berjalan kami benar-benar menikmati hal itu, kapan lagi jalan jauh kalau tidak pas acara tahunan seperti ini”. Kata ibu Kum. (nul)