PortalArjuna.net- Matoa adalah buah yang berasal dari Papua dan beberapa tahun kemarin kecamatan Sukorejo mulai berani mem-branding buah matoa sebagai Ikon dari kecamatan ini. “Mengingat adanya proyek strategis nasional berupa jalan tol, maka paling tidak harus ada tanaman yang bisa membantu menghasilkan oksigen dan menjaga air biar tidak jatuh kebawah (dataran rendah) semua” tegas camat Sukorejo.
Dengan tawaran dari berbagai pohon, maka disepakati lah matoa sebagai pohon yang khas dan bermanfaat banyak bagi semua masyarakat Sukorejo. Kecamatan Sukorejo pun mereplikasikan program matoanisasi disemua desa sejak tahun 2015 sebanyak 28.800 bibit.
Namun, Sangat disayangkan sekali banyak dari warga masih belum mengenal lebih dalam tentang matoa dan tidak mengetahui program pemerintah kecamatan itu. “Setelah saya dan kawan mahasiswa lainnya survey dan bertanya ke masyarakat desa gunting khususnya, ternyata banyak yang tidak tau akan pohon dan buah matoa” ungkap robik selaku mahasiswa KKN Sukorejo.
Demi melancarkan program matoanisasi ini beberapa mahasiswa universitas Yudharta Pasuruan yang KKN di Desa Gunting mencoba mengenalkan matoa lewat seminar, namun sulitnya mengumpulkan warga sekitar. Para mahasiswa ini merubah sistem nya dengan menjadi seles atau door to door dalam memasyarakatkan matoa. “Alhamdulillah, respon masyarakat sangat positif dan menerima kami dengan baik” tambahnya.
“Perencanaan kedepan akan mulai menggaet anak-anak dengan strategi pengenalan matoa dari usia dini” Pungkas Aslikha selaku Dosen pembimbing lapangan (Selasa, 06/08/2019)