Portalarjuna.Net, Pasuruan – Samiler merupakan olahan produk yang datang dari bangsa umbi-umbian yakni singkong, masyarakat sekitar desa Wonosunyo banyak memanfaatkan singkong untuk menjadi olahan krupuk samiler bahkan di salah satu dusun di desa ini terkenal sebagai “kampung samiler” karena banyak warga yang memproduksinya. Keti berjalan di Dusun Betro kita akan di sambut oleh jejeran krupuk samiler mentah yang sedang di jemur. Namun untuk produsen yang paling ramai adalah krupuk samiler buatan ibu Watinah. Beliau sudah puluhan tahun memproduksi ini.
Awal mula bu Watinah membuat krupuk samiler hanya sebagai camilan keluarga saat berkumpul atau sedang menonton televisi. Dari seringnya membuat kerupuk beliau kemudian terpikir untuk menjualnya dengan hasil penjualan bisa untuk membantu dan meringankan kebutuhan rumah. Sampai saat ini produksi krupuk samiler ini berjalan dengan lancar. Bahkan sampai diburu oleh pelanggan. Dalam satu minggu bu Watinah bisa menghabiskan 2 kwintal dan jika di kalkulasikan dalam satu bulan bisa menghabiskan hampir 1 ton singkong yang akan di olah menjadi samiler oleh bu Watinah.
Produksi kerupuk ini di lakukan setiap hari, namun perlu memperhatikan kualitas singkong. Di dalam singkong terdapat air. Jika singkong tersebut lebih berat maka air yang di hasilkan banyak. Karena produsen hanya mengambil dagingnya saja tanpa airnya. Dan jika singkong itu sering atau ringan makan hasil dagingnya lebih banyak, singkong seperti inilah biasanya yang digunakan oleh bu watina.
