Portalarjuna.net, Pasuruan – Pulau Bali kembali mencuri perhatian dunia dengan masuk dalam daftar 71 tempat terindah di dunia versi majalah Inggris, Condé Nast Traveller. Majalah ini menggambarkan Bali sebagai surga yang menawarkan perpaduan antara keindahan alam dan budaya.
“Beberapa menit dari hiruk-pikuk Ubud, terdapat desa-desa seni yang sederhana, sawah hijau subur, hutan lebat, hingga alam liar yang menakjubkan,” tulis Condé Nast Traveller dalam ulasannya.
Majalah tersebut juga menyoroti pengalaman unik yang bisa dinikmati wisatawan di Bali, mulai dari bersepeda melintasi hamparan sawah, bersantai di klub pantai, hingga mengunjungi situs-situs keagamaan Hindu yang sarat nilai spiritual.
Daftar destinasi ini disusun berdasarkan pengalaman langsung para editor, yang menilai tempat-tempat tersebut karena sejarahnya, keramahan penduduk lokal, dan cita rasa kulinernya.
Pengakuan ini menambah daftar panjang prestasi Bali di sektor pariwisata. Sebelumnya, pada Oktober lalu, Bali dinobatkan sebagai pulau terindah di Asia melalui Readers’ Choice Awards yang digelar oleh majalah asal Amerika, Condé Nast Traveler.
Tak hanya mendapat pengakuan, sektor pariwisata Bali juga menunjukkan pemulihan yang luar biasa pascapandemi. Sepanjang 2022, Bali berhasil menarik 15,5 juta wisatawan, hampir menyamai angka sebelum pandemi pada 2019. Sementara itu, hingga Juli 2023, sebanyak 3,89 juta turis tercatat mengunjungi Pulau Dewata, naik signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Selain Bali, beberapa destinasi Asia lainnya juga masuk dalam daftar bergengsi ini. Di Vietnam, provinsi Hoa Binh diakui berkat iklim sejuk, kekayaan budaya, dan suasananya yang tenang, menjadikannya pelarian favorit dari hiruk-pikuk Hanoi.
Destinasi lain yang turut masuk daftar meliputi Taman Geopark Nasional Zhangye di China, Kuil Bayon di Kamboja, Kota Jodhpur di India, Hong Kong, dan Filipina.
Pengakuan internasional ini menjadi bukti bahwa Asia, dengan keindahan alam dan budaya yang dimilikinya, terus menjadi daya tarik utama bagi wisatawan dunia.
Author: Agus Dwi Nur Cahyo
