Portalarjuna.net, Pasuruan – Anak – anak begitu gembira, bermain dan menikmati suasana di sekitar candi jawi. Candi Jawi menjadi salah satu pilihan tempat wisata yang dikunjungi oleh anak sekolah. Candi yang dibangun pada masa Raja Singasari Kertanegara itu tetap menjadi primadona wisata cagar budaya.
”Senang sekali melihat dari dekat candi ini. Main sama teman-teman. Sambil belajar sejarahnya,” ungkap Alisa, murid kelas IV SDN Sumbergedang 01 Pandaan. Bocah 9 tahun itu datang bersama teman-temannya mengenakan seragam olahraga kemarin.
Anak-anak bisa bermain dengan leluasa karena area sekitar Candi Jawi cukup luas. Antara 40 x 60 meter persegi. Tetap berada di dalam pagar batu bata dan besi di sekeliling candi. Mereka menyaksikan gagahnya candi setinggi sekitar 24,5 meter dengan panjang dan lebar 14,2 x 9,5 meter tersebut.
Koordinator Juru Pelihara Situs Candi Jawi Sulikhin mengatakan, pascapandemi Covid-19, pengunjung wisata sejarah tersebut sudah ramai lagi. Setiap hari, sedikitnya datang sekitar 50 sampai 60 orang. Sewaktu masih pandemi, paling banyak pengunjung hanya 20-an orang.
”Memang ada saja setiap hari yang datang ke sini. Tapi, selalu sepi,” tambah pria yang juga pegawai Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur tersebut.
Sekarang, setiap hari pengunjung ramai. Baik murid PAUD, TK, siswa SD, SMP, sampai SMA juga berkunjung. Mahasiswa juga berwisata ke Candi Jawi. Baik dari Pasuruan, Lumajang, Sidoarjo, Surabaya, maupun kota-kota lain. Termasuk, Jakarta dan kota-kota di luar Jawa. Mereka bisa menikmati eksotisme Candi Jawi pagi sampai sore. Tanpa dikenakan biaya sama sekali.
Ada juga beberapa lokasi wisata cagar budaya lain. Misalnya, Candi Gunung Gangsir, Candi Keboireng, Sumber Tetek, Raos Pecinan, Prasasti Cunggrang, dan lain-lain. Rata-rata pengunjungnya juga meningkat sampai sekitar 80 persen.
Author: Muhammad Rafli Septian Nashir