Pasuruan, Jawa Timur
Selasa, 30 September 2025

Dampak BRICS Terhadap Pasar Keuangan dan Perdagangan Dunia

 

Portal Arjuna.net, Purwosari –  Wacana mengenai mata uang BRICS kembali mencuat seiring dengan suksesnya pertemuan puncak BRICS ke-16 yang diselenggarakan di Kazan, Rusia. Simbolisasi komitmen terhadap gagasan ini diwujudkan melalui tampilan uang kertas representatif yang menampilkan bendera negara-negara anggota seperti Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan. Langkah ini memicu pertanyaan mendasar.  Apa sebenarnya mata uang BRICS, dan agenda strategis apa yang melatarbelakanginya?

Inti dari inisiatif mata uang BRICS adalah upaya kolektif untuk menciptakan instrumen pembayaran alternatif yang dapat mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS dalam transaksi perdagangan dan investasi internasional. Dominasi dolar AS, menurut pandangan sejumlah negara BRICS, menciptakan kerentanan terhadap fluktuasi kebijakan moneter dan fiskal yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat. Selain itu, beberapa anggota BRICS juga berupaya untuk memitigasi risiko sanksi ekonomi yang kerap kali melibatkan pembatasan akses terhadap sistem keuangan berbasis dolar AS.

Implementasi mata uang BRICS diharapkan dapat memberikan sejumlah keuntungan signifikan bagi negara-negara yang terlibat. Di antaranya adalah peningkatan stabilitas ekonomi melalui kontrol yang lebih besar terhadap kebijakan moneter domestik, pengurangan biaya transaksi lintas batas antar negara anggota, serta penguatan posisi tawar kolektif BRICS dalam forum-forum perdagangan dan diplomasi global.

Kendati demikian, realisasi mata uang BRICS tidak terlepas dari sejumlah tantangan kompleks. Perbedaan fundamental dalam struktur ekonomi masing-masing negara anggota memerlukan harmonisasi kebijakan yang cermat. Selain itu, stabilitas nilai tukar yang solid menjadi prasyarat mutlak agar mata uang ini dapat memperoleh kredibilitas dan adopsi yang luas di pasar internasional. Meski menghadapi berbagai kendala, negara-negara BRICS menunjukkan komitmen yang kuat untuk mengembangkan sistem pembayaran lintas batas yang lebih efisien, transparan, dan inklusif. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah pengembangan platform pembayaran berbasis teknologi “blockchain” yang terintegrasi dengan sistem keuangan nasional masing-masing negara anggota, memanfaatkan “gateway” pembayaran untuk penyelesaian transaksi dalam mata uang digital bank sentral.

Dengan menggulirkan wacana mata uang BRICS, negara-negara anggota menggarisbawahi ambisi mereka untuk menegaskan kemandirian ekonomi dan mengurangi ketergantungan struktural pada dolar AS. Meskipun tidak secara eksplisit menolak peran dolar AS, inisiatif ini mencerminkan persiapan strategis untuk menghadapi kemungkinan pembatasan akses di masa depan, sekaligus membuka jalan bagi arsitektur keuangan global yang lebih beragam dan inklusif.

 

Author : Ahmad Danendra A.K.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tulisan Terakhir

Advertorial