Pasuruan, Jawa Timur
Selasa, 30 September 2025

Mengungkap Jejak Orang Koptik penduduk asli Mesir

Portalarjuna.net, Mesir – Dunia internasional memang menggolongkan negara Mesir sebagai negara arab, namun sebenarnya penduduk asli Mesir adalah mereka yang disebut orang-orang Koptik. Sebagai keturunan langsung dari bangsa Mesir kuno, orang Koptik tetap mempertahankan identitas budaya dan keyakinan mereka di tengah dominasi budaya Arab di Mesir. Dengan jumlah yang jauh lebih kecil dibandingkan populasi Muslim, komunitas ini masih menjaga tradisi dan sejarah yang telah berlangsung selama ribuan tahun.

Orang Koptik merupakan penduduk asli Mesir yang telah mendiami wilayah tersebut sejak sebelum kedatangan bangsa Arab pada abad ke-7. Mereka tetap memegang teguh ajaran Kristen Ortodoks Koptik yang dibawa oleh Santo Markus pada abad pertama Masehi dan menggunakan bahasa Koptik dalam liturgi gereja. Berbagai perayaan keagamaan mereka, seperti Nayrouz atau Tahun Baru Koptik, masih dilaksanakan hingga kini sebagai bagian dari warisan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Meskipun memiliki peran penting dalam sejarah Mesir, banyak warga Muslim, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, kurang memahami latar belakang sejarah orang Koptik. Sebagian besar menganggap komunitas ini hanya sebagai minoritas agama tanpa menyadari bahwa mereka merupakan keturunan langsung dari peradaban Mesir kuno. Arabisasi yang berlangsung selama berabad-abad telah mengikis banyak aspek budaya asli Mesir, termasuk bahasa Koptik yang kini hanya digunakan dalam ranah keagamaan.


Keberadaan orang Koptik tetap dapat disaksikan hingga saat ini melalui gereja-gereja bersejarah seperti Gereja Gantung di Kairo dan Katedral Santo Markus di Aleksandria. Mereka juga berperan aktif dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi, politik, dan seni, meskipun masih menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan sosial.

Dengan jumlah yang diperkirakan sekitar 10% dari total populasi Mesir, orang Koptik terus mempertahankan warisan leluhur mereka. Keberadaan mereka menjadi bukti bahwa Mesir tidak hanya memiliki pengaruh budaya Arab, tetapi juga memiliki sejarah panjang yang diwarisi dari peradaban kuno.

Author: Muhammad Iqbal Sya’bani

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tulisan Terakhir

Advertorial