Portalarjuna.net, Purwosari – Kehidupan sehari-hari yang sibuk menyembunyikan bahaya serius bagi generasi digital kita. Brain root, masalah otak yang baru dikenal, kini menjadi sorotan para dokter. Ini terjadi saat otak terlalu lama terpapar informasi digital dan penggunaan gadget berlebihan. (18/05/2025)
Menurut Dr. Ratna dari RS Kendali Otak Jakarta, brain root adalah respons alami otak yang kewalahan. “Otak kita seperti komputer yang terus menyala tanpa istirahat. Lama-lama akan lemot bahkan hang,” jelasnya. Riset menunjukkan bermain media sosial lebih dari lima jam per hari bisa menaikkan risiko brain root sampai 70% pada usia 15-35 tahun. Tandanya sulit fokus dalam waktu lama, gampang lupa, susah tidur walau badan capek, dan kemampuan mengambil keputusan menurun. Bedanya dengan stres biasa, gejala ini tetap ada meski sudah cukup istirahat. Kasus parah bahkan mengubah struktur otak yang mengatur memori dan emosi.
Kabar baiknya, brain root bisa dicegah dengan ubah gaya hidup. Dr. Andi dari Pusat Kesehatan Digital menganjurkan “diet digital” dengan batasi waktu pakai gadget, terutama sebelum tidur. “Kasih otak waktu bernapas. Dua jam sebelum tidur, hindari layar dan lakukan kegiatan menenangkan seperti baca buku atau meditasi,” katanya. Olahraga rutin dan makan makanan kaya omega-3 juga bagus untuk kesehatan otak dan membuat lebih tahan terhadap brain root.
Melihat masalah ini, pemerintah melalui Kemenkes mulai kampanye “Sehat Digital” untuk edukasi masyarakat tentang penggunaan teknologi secara bijak. Sekolah-sekolah juga menerapkan “Jam Tanpa Gadget” yang mendorong siswa berinteraksi langsung dan beraktivitas fisik. Langkah pencegahan ini diharapkan bisa mengurangi kasus brain root yang diprediksi akan terus bertambah seiring makin dalamnya teknologi digital masuk ke kehidupan masyarakat
Author : Moch. Syafiq Nisam