Poltalarjuna.net, Pasuruan – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan kemarahan atas serangan rudal yang menghantam sebuah rumah sakit di Israel selatan. Ia menuduh Iran sebagai dalang serangan dan menyebutnya sebagai aksi terorisme serta pelanggaran nyata terhadap hukum internasional(20/6/25).
Namun, kecaman Netanyahu langsung menuai reaksi keras dari komunitas internasional. Banyak pihak menilai pernyataan itu bertentangan dengan realitas di Gaza, di mana militer Israel sendiri telah menggempur beberapa rumah sakit dalam operasi militernya. Otoritas Israel berdalih bahwa kelompok Hamas memanfaatkan fasilitas medis sebagai lokasi persembunyian.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengecam tindakan tersebut dan mengingatkan bahwa rumah sakit merupakan fasilitas sipil yang harus dilindungi.
“Menyerang rumah sakit di tengah konflik bersenjata merupakan pelanggaran berat,” tegas Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom.dikutip dari detik.com
Serangan udara Israel sejauh ini telah menghancurkan sedikitnya 10 rumah sakit di Gaza, memperparah situasi kemanusiaan, khususnya bagi pasien anak-anak, warga lanjut usia, dan korban luka.
Pengamat internasional menilai Netanyahu menunjukkan standar ganda. Ia bersuara keras saat rumah sakit di negaranya terkena serangan, namun tetap mendukung operasi militernya yang menyasar fasilitas medis di wilayah konflik. Komunitas global kini mendesak semua pihak menghentikan kekerasan terhadap fasilitas sipil dan segera mematuhi hukum humaniter internasional.
Author: Vivin indri amelia
