Portalarjuna.net, Gempol – Minyak jelantah sering dianggap limbah tak berguna. Padahal, bahan sisa penggorengan ini bisa diolah menjadi lilin aromaterapi yang bermanfaat. Hal ini disampaikan oleh Rishmatun Nikmah dalam sosialisasi yang digelar KKN Kelompok 20 Universitas Yudharta Pasuruan (UYP) di Desa Winong, Kecamatan Gempol 25 Juli 2025.
Rishmatun menjelaskan, minyak jelantah tergolong limbah B3 karena mengandung endapan dan bakteri berbahaya. Jika dibuang sembarangan, minyak ini bisa menyumbat saluran air, mencemari tanah dan air, serta merusak ekosistem.
“Banyak warga belum tahu bahayanya minyak jelantah. Padahal, dengan cara sederhana dan murah, minyak ini bisa diubah menjadi lilin yang berguna saat mati lampu,” jelasnya.
Kegiatan ini menyasar ibu-ibu rumah tangga yang sehari-hari akrab dengan aktivitas dapur. Antusiasme peserta tinggi. Mereka mengaku baru mengetahui bahwa minyak jelantah bisa dimanfaatkan kembali.
“Respon masyarakat sangat positif. Banyak yang tertarik mencoba di rumah karena selain mengurangi limbah, juga bisa menghemat biaya,” tambah Rishmatun.
Pembuatan lilin cukup mudah dan bisa dilakukan kapan saja dengan bahan yang murah dan mudah ditemukan. KKN 20 UYP berharap kegiatan ini mendorong warga untuk lebih peduli terhadap pengelolaan limbah rumah tangga, terutama minyak jelantah.
Author: Dera Fetrisiya
