Portalarjuna.net, Pasuruan – Alun-Alun Kota Pasuruan bukan hanya sekadar ruang publik hijau tempat warga bersantai, namun juga menjadi sentra vital bagi geliat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Setiap sore hingga malam hari, area ini bertransformasi menjadi pasar rakyat yang ramai, menampilkan beragam produk lokal yang menjadi tulang punggung ekonomi kerakyatan Kota Pasuruan.
Kehadiran UMKM di Alun-Alun tidak hanya memberikan peluang bagi para pelaku usaha untuk menjajakan dagangannya, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan menggerakkan roda perekonomian setempat. Berbagai jenis usaha, mulai dari kuliner tradisional seperti pentol, bakso, jajanan pasar, hingga kerajinan tangan, fashion, aksesoris, tumpah ruah menawarkan daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
“Alhamdulillah, berjualan di sini (Alun-Alun) omzetnya lumayan stabil, apalagi kalau akhir pekan atau ada acara kota,” ujar Bu Siti, penjual rujak cingur yang telah puluhan tahun berjualan di alun-alun, pada jumat (04/07/25). Ia menambahkan bahwa dukungan dari pemerintah kota dalam menyediakan tempat yang tertata juga sangat membantu para pelaku UMKM.
Pemerintah Kota Pasuruan memang secara aktif mendukung keberadaan UMKM di Alun-Alun. Penataan lapak, fasilitasi perizinan, hingga program pelatihan dan pemasaran seringkali diberikan untuk meningkatkan kapasitas para pelaku usaha. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menjadikan UMKM sebagai pilar utama pertumbuhan ekonomi daerah.
Tidak hanya mengandalkan penjualan langsung, banyak pelaku UMKM di Alun-Alun Pasuruan juga mulai melek digital. Beberapa dari mereka memanfaatkan media sosial untuk promosi dan bahkan membuka layanan pesan antar, menjangkau pasar yang lebih luas dan tidak terbatas pada pengunjung Alun-Alun saja. Adaptasi ini menjadi kunci keberlanjutan mereka di era modern.
Melihat antusiasme masyarakat dan upaya para pelaku usaha, dapat dikatakan bahwa UMKM di Alun-Alun Pasuruan adalah representasi nyata dari denyut ekonomi lokal yang sehat dan terus menerus. Mereka bukan hanya sekadar penjual, tetapi juga bagian integral dari identitas dan kehidupan sosial Kota Pasuruan.
Author : Muhammad Rizal setiawan