Portalarjuna.net, Purwosari – Pada 25 Juli 2025, Gallery Ibu Hj. Sulikhah menjadi tempat berlangsungnya seminar bertema “Belajar Teknik Alami, Hasilkan Karya Bernilai.” Acara ini mempertemukan Ibu-ibu PKK Desa Capang dengan mahasiswa KKN Kelompok 9 Universitas Yudharta Pasuruan. Seminar dipandu oleh Ibu Minarsih selaku moderator dan menghadirkan Ibu Hj. Sulikhah sebagai narasumber utama. (08/08/2025)
Mengenal Batik Ecoprint
Dalam pemaparannya, Ibu Hj. Sulikhah memperkenalkan batik ecoprint sebagai teknik pewarnaan kain yang mengandalkan bahan-bahan alami, seperti daun, bunga, dan kulit buah. Teknik ini tidak hanya menghasilkan motif unik, tetapi juga mendukung pelestarian lingkungan. Ia menegaskan bahwa seni batik ecoprint mampu menghadirkan keindahan sekaligus membawa pesan ekologis.
Langkah-Langkah Pembuatan Batik Ecoprint
Peserta seminar mengikuti langsung penjelasan proses pembuatan batik ecoprint. Tahapan dimulai dengan memilih kain berbahan katun atau sutra, kemudian mencucinya hingga bersih. Setelah itu, peserta memilih bahan alami seperti daun jati, bunga sepatu, atau kulit mangga, yang masing-masing memberikan hasil warna dan motif berbeda.
Setelah pemilihan bahan selesai, peserta meletakkan daun atau bunga di atas kain, lalu menggulung atau melipatnya. Dengan teknik penekanan atau pemukulan, warna dari bahan alami berpindah ke kain. Terakhir, kain dikeringkan di tempat teduh agar warna meresap dengan sempurna. Proses ini memberi pengalaman langsung tentang bagaimana motif-motif cantik bisa tercipta secara alami.
Ragam Jenis Batik Ecoprint
Ibu Hj. Sulikhah juga menunjukkan berbagai contoh karya batik ecoprint, antara lain:
Batik Daun: Menggunakan beragam jenis daun untuk menghasilkan pola yang khas dari masing-masing bentuk daun.
Batik Bunga: Memanfaatkan bunga, seperti marigold dan anggrek, untuk menciptakan pola yang cerah dan hidup.
Batik Campuran: Menggabungkan daun dan bunga untuk menampilkan komposisi motif yang kompleks dan artistik.
Batik Warna Alam: Menambahkan warna alami dari kulit buah atau akar tanaman untuk memperkaya warna dasar kain.
Antusiasme dan Harapan dari Peserta
Seminar ditutup dengan sesi tanya jawab yang berlangsung hangat dan interaktif. Banyak peserta mengungkapkan ketertarikan untuk mencoba teknik ini di rumah. Ibu Hj. Sulikhah mengajak semua peserta untuk terus mengembangkan kreativitas sekaligus menjaga lingkungan melalui karya-karya alami.
Melalui kegiatan ini, para peserta memperoleh pengetahuan praktis dan inspirasi untuk menciptakan produk seni yang bernilai ekonomi dan ekologis. Harapannya, teknik batik ecoprint bisa terus berkembang di Desa Capang dan menjadi bagian dari gerakan pelestarian budaya serta lingkungan hidup.
Author: Kelompok KKN 9 (UYP)