Portalarjuna.net, Sukolilo – Jalanan Desa Sukolilo, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang kembali bergemuruh pada hari Sabtu, 23 Agustus 2025. Ribuan warga tumpah ruah untuk menyaksikan dan berpartisipasi dalam tradisi tahunan paling dinanti yaitu Karnaval Sound Horeg. Acara ini bukan hanya sekadar parade, tetapi juga menjadi ajang unjuk gigi bagi para penggemar sound system “horeg” yang khas dengan dentuman bas yang menggetarkan.
Semangat Kreatif yang Menggelegar
Sejak pagi hari, desa sudah dipenuhi oleh kendaraan-kendaraan yang dimodifikasi dengan sound system raksasa. Para peserta berlomba-lomba untuk menampilkan tata suara terbaik dengan dentuman bas paling kuat dan menggelegar. Uniknya, Karnaval Sound Horeg ini bukan hanya tentang besarnya suara, tetapi juga tentang kreativitas. Peserta tidak hanya fokus pada speaker, tetapi juga pada hiasan truk dan pikap. Mereka dihias dengan berbagai ornamen, seperti patung karakter kartun, replika pahlawan super, hingga instalasi lampu LED warna-warni yang berkelap-kelip.
Salah satu peserta, Budi, yang sudah berpartisipasi selama tiga tahun terakhir, menjelaskan bahwa persiapan untuk karnaval ini butuh waktu berbulan-bulan. “Kami sekelompok teman-teman patungan untuk merakit sound system. Prosesnya dimulai dari nol, dari pengelasan rangka, pemasangan speaker, hingga instalasi listrik dan lampu. Semua kami kerjakan sendiri,” ujarnya bangga.
Pawai Akbar yang Menyita Perhatian
Karnaval dimulai sekitar pukul 15.00 WIB. Iring-iringan truk dan pikap yang dimodifikasi mengambil rute utama mengelilingi desa. Sepanjang jalan, warga dari berbagai usia, tua dan muda, memadati trotoar. Mereka terlihat antusias, bersorak, dan mengabadikan momen-momen seru menggunakan ponsel. Suasana semakin pecah ketika iring-iringan sound system melewati kerumunan, memicu penonton untuk bergoyang dan berjingkrak mengikuti irama musik.
Karnaval Sound Horeg di Sukolilo membuktikan bahwa tradisi lokal dapat terus hidup dan berkembang seiring zaman. Dengan kreativitas dan semangat kebersamaan, acara ini telah berhasil menjadi daya tarik utama yang tidak hanya dinantikan oleh warga desa, tetapi juga menarik perhatian masyarakat dari luar daerah. Dentuman bas dari sound horeg mungkin akan perlahan menghilang saat malam tiba, namun gaung semangat kebersamaan yang tercipta hari ini akan terus bergema hingga tahun depan.
Author: Abdul Mu’id Faidzin