Pasuruan, Jawa Timur
Selasa, 14 Oktober 2025

Merajut Budaya, Kembangkan Wisata: KKN Kelompok 19 Universitas Yudharta Pasuruan Berpadu dalam Inovasi dan Tradisi Desa Wonosunyo

Portalarjuna.net, Gempol – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 19 Universitas Yudharta Pasuruan telah sukses menyelesaikan program pengabdiannya di Desa Wonosunyo, Kecamatan Gempol. Dengan mengusung tema pengembangan desa wisata, mahasiswa tidak hanya berfokus pada program kerja inti, tetapi juga berintegrasi penuh dengan kehidupan sosial dan budaya masyarakat setempat. Kamis, (07/08/2025).

Awal Pengabdian: Integrasi dan Kolaborasi Masyarakat

Kegiatan KKN diawali dengan acara pembukaan yang khidmat, ditandai dengan pemotongan tumpeng sebagai simbol harapan dan keberkahan. Mahasiswa juga ikut serta dalam agenda rutin desa, mulai dari lomba tradisional hingga puncak acara adat Ruwat Agung Sedekah Bumi Petirtaan Belahan.

Inovasi Berbasis Sapta Pesona: Membangun Daya Tarik Wisata

Dalam implementasi tema desa wisata, mahasiswa berfokus pada revitalisasi Petirtaan Belahan. Tiga elemen kunci dari Sapta Pesona wisata diwujudkan, yaitu pembuatan spot foto, pemasangan plang arah, dan pengadaan tempat sampah. Selain itu, mahasiswa juga mengisi waktu luang dengan kegiatan edukatif seperti mengajar di dua TPQ dengan metode Ad-Dzikr dan Tilawati, mengajar di SDN Wonosunyo 1, serta mengadakan les bersama untuk membantu adik-adik mengerjakan tugas sekolah.

Menelusuri Jejak Sejarah Petirtaan Belahan

Mahasiswa juga mendokumentasikan sejarah peninggalan budaya di Dusun Belahan Nongko yang meliputi Gapura 1, Gapura 2, serta Arca Dewi Laksmi dan Dewi Sri di Petirtaan Belahan Dusun Belahan Jowo. Petirtaan Belahan sendiri diperkirakan dibangun pada masa Raja Airlangga dari Kerajaan Kahuripan (abad ke-11) sebagai tempat meditasi, pembersihan spiritual, dan pemandian Raja Airlangga bersama dua permaisurinya.

Selain itu, terdapat relief yang menggambarkan Dewa Wisnu menunggang Garuda. Patung Raja Airlangga, yang dipercaya sebagai titisan Dewa Wisnu, kini tersimpan di Museum Trowulan, Mojokerto. Gapura 1 dan Gapura 2 menjadi gerbang menuju Petirtaan Belahan. Peninggalan ini memiliki nilai sejarah tinggi dan menjadi warisan budaya yang dijaga oleh masyarakat Wonosunyo.

Puncak Kebersamaan: Penutupan dan Pentas Seni

Kegiatan KKN Kelompok 19 ditutup dengan acara perpisahan yang meriah. Acara diawali dengan sosialisasi Anti-Bullying di SD Wonosunyo sebagai bentuk kepedulian mahasiswa terhadap isu sosial. Penutupan juga menjadi ajang penampilan seni dan budaya lokal, seperti Bantengan dari Team Satrio Sumo Menggolo, tarian ibu-ibu, dan pertunjukan adik-adik Desa Wonosunyo yang memperlihatkan kekayaan seni setempat.

Selama KKN, mahasiswa juga ikut dalam kegiatan keagamaan bersama ibu-ibu Muslimat, seperti Diba’an, Khotmil Qur’an, tahlil, dan istighosah yang semakin mempererat tali silaturahmi.

Pada sesi sambutan, Bapak Carik (Anshori) menyampaikan bahwa keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan kemasyarakatan merupakan wujud nyata penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat.

Kesuksesan seluruh kegiatan ini tidak lepas dari dukungan Pemdes, penjaga dan juru kunci Petirtaan Belahan, Pokdarwis, Karang Taruna, serta partisipasi aktif ibu-ibu desa. Hal ini membuktikan bahwa KKN Kelompok 19 Universitas Yudharta Pasuruan tidak hanya berhasil menjalankan program kerja, tetapi juga menjadi bagian tak terpisahkan dari denyut nadi kehidupan masyarakat Desa Wonosunyo.

Author: Rahma Khairunnisa

 

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tulisan Terakhir

Advertorial