Portalarjuna.net, Purwosari – Sekolah Tani Jambu Nusa resmi dimulai pada 4–6 Agustus 2025, bertempat di Gedung BTI Lantai 2 Universitas Yudharta Pasuruan. Minggu awal ini menjadi momentum penting dalam membangun semangat, fondasi pengetahuan, dan keterampilan peserta sebagai calon petani modern yang berwawasan ekologi.
Hari Pertama, Pengenalan AAL dan Pendalaman Sekolah Tani.
Pembukaan diawali sambutan dari mentor Wachdatun Nikmah, yang juga merupakan Manager Sekolah Tani. Ia memaparkan visi besar dari program ini serta memperkenalkan (AAL) sebagai mitra yang turut mengusung semangat pertanian herbal dan lestari.
Dalam sesi ini, peserta diperkenalkan pada tujuan utama Sekolah Tani Jambu Nusa. membentuk generasi muda yang memahami pertanian tidak hanya sebagai aktivitas ekonomi, tetapi juga sebagai gerakan ekologi dan sosial.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan praktik pengambilan sampel tanah. Mentor menjelaskan secara langsung metode dan teknik pengambilan yang baik, mulai dari menentukan titik lokasi, kedalaman ideal, hingga penyimpanan sampel yang tepat. Peserta tampak antusias dan penasaran, terlebih saat menyadari bahwa tiap sampel tanah memiliki ciri fisik yang berbeda.
Hari Kedua, Ekologi Tanah dan Pembagian Kelompok.
Materi hari kedua difokuskan pada ekologi tanah, dipandu oleh mentor M. Kurniawan Slamet. Beliau menjelaskan peran penting tanah sebagai ekosistem hidup yang mempengaruhi kesuburan dan keberlangsungan tanaman. Peserta dikenalkan pada berbagai jenis tanah, komposisi mineral, serta sifat-sifat fisik seperti warna, tekstur, porositas, dan kemampuan menyimpan air.
Setelah pendalaman materi, peserta dibagi ke dalam kelompok untuk menganalisis sampel tanah yang telah dikumpulkan sehari sebelumnya. Masing-masing kelompok mencatat dan menelaah sifat-sifat tanah tersebut, kemudian mempresentasikan hasil pengamatan mereka. Presentasi ini bukan hanya sebagai ajang pelatihan komunikasi, namun juga menjadi ruang diskusi terbuka yang memunculkan berbagai pertanyaan kritis dan pengamatan menarik dari peserta. Interaksi yang terbangun memperkaya proses belajar bersama di dalam kelas.
Hari Ketiga, Praktik Uji Kapileritas air pada beberapa jenis media tanam.
Peserta diajak langsung ke lapangan untuk menguji kapileritas air dan permeabilitas pada berbagai jenis media tanam. Kegiatan praktik ini bertujuan memperkuat pemahaman peserta terhadap teori yang telah dipelajari. Dengan bimbingan mentor, mereka melakukan uji tekstur tanah dan mengamati bagaimana air bergerak di dalam media berbeda.
Suasana penuh semangat terlihat saat peserta bekerja dalam kelompok, Beberapa kelompok mencoba mengaitkan hasil temuan dengan kesesuaian jenis tanaman yang cocok untuk tiap jenis tanah. Praktik ini membuktikan bahwa pertanian modern tidak hanya membutuhkan keterampilan tangan, tetapi juga analisis dan pemahaman ilmiah.
Menjadi Awal yang Menjanjikan.
Tiga hari pertama Sekolah Tani Jambu Nusa tidak hanya memberikan pembekalan dasar mengenai tanah. tetapi juga menanamkan semangat kolaboratif, kritis, dan eksploratif dalam diri peserta. Dengan menggabungkan pendekatan teori, praktik, dan diskusi, menjadi landasan kuat untuk proses belajar ke depan yang lebih aplikatif dan berkelanjutan.
Semangat peserta, dedikasi mentor, dan suasana kebersamaan yang hangat menjadi bekal berharga dalam membentuk generasi petani muda. Tidak hanya produktif, namun juga sadar akan pentingnya kelestarian alam.
Author : Salsabilah Rachma