Pasuruan, Jawa Timur
Selasa, 14 Oktober 2025

Pelatihan Konvergensi API-PRB di Kampung Pancar Air, Wujud Peningkatan Ketangguhan Desa Hadapi Bencana.

Portalarjuna.net, Pasuruan – Selama dua hari, pada 27 – 28 Agustus 2025, berlangsung kegiatan pelatihan dan diskusi tentang Konvergensi Adaptasi. Perubahan Iklim (API) dan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) di Kampung Pancar Air, Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.

Acara ini menghadirkan narasumber berkompeten. Pada hari pertama hadir Pak Solekhan (Kondusif), Pak Sugik (DPR), Pak Sugeng dan Pak Sidiq dari BPBD Kabupaten Pasuruan, serta Bu Sutiah (Kondusif). Kehadiran mereka memperkuat pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di tingkat desa.

Pada hari kedua, pelatihan semakin kaya perspektif. dengan hadirnya narasumber Pak Sugeng (BPBD), Bu Ratna (Forum PRB Jawa Timur), Pak Deni (Unit Layanan Disabilitas), dan Pak Taufik (DPMD). Kehadiran mereka menekankan pentingnya inklusivitas dalam penanggulangan bencana. dimana kelompok rentan seperti penyandang disabilitas, lansia, anak, dan perempuan juga harus dilibatkan dalam setiap tahap perencanaan dan tindakan mitigasi

Dalam kesempatan ini, para narasumber menekankan urgensi memahami potensi bencana di Kabupaten Pasuruan, seperti banjir, tanah longsor, hingga kekeringan. BPBD Kabupaten Pasuruan juga memaparkan kebijakan daerah dalam penanggulangan bencana. yang meliputi tahap pra-bencana (pencegahan, mitigasi, perencanaan tata ruang, dan pendidikan masyarakat), tanggap darurat, hingga pasca-bencana (pemulihan sarana prasarana dan perbaikan lingkungan).

Pak Solekhan dalam paparannya menegaskan bahwa penanganan risiko bencana harus dilakukan secara cepat dan tepat. “Seperti di Desa Cowek, pernah terjadi tanah bergerak. Maka harus segera dilakukan relokasi sesegera mungkin agar tidak menimbulkan korban maupun kerugian lebih besar,” ungkapnya.

Sementara itu, Pak Deni dari Unit Layanan Disabilitas menyoroti pentingnya mengubah pola pikir masyarakat terhadap kaum difabel. “Selama ini paradigma tentang disabilitas sering keliru, dianggap sebagai beban. Padahal, penyandang disabilitas memiliki kapasitas dan hak yang sama untuk berkontribusi dalam pengurangan risiko bencana. Yang dibutuhkan adalah aksesibilitas dan kesempatan yang setara,” jelasnya.

Selain itu, kegiatan ini mengangkat konsep konvergensi API-PRB sebagai pendekatan terpadu untuk membangun Desa Tangguh Bencana. Peserta dilatih untuk memahami kajian risiko, kerentanan iklim, serta penyusunan rencana aksi adaptasi dan mitigasi di tingkat desa.

Pelatihan di Kampung Pancar Air ini menjadi momentum penting bagi masyarakat dan pemangku kepentingan setempat. untuk memperkuat kapasitas menghadapi ancaman bencana, sekaligus mendorong pembangunan desa yang lebih berkelanjutan dan tangguh.

Author : Salsabilah Rachma

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tulisan Terakhir

Advertorial