Portalarjuna.net, Pasuruan – Selama ini, kawasan Tutur, Pasuruan mungkin lebih dikenal dengan kebun apel atau udara dinginnya sangat dominan. Namun, di penghujung tahun 2024 menuju 2025 ini, sebuah permata tersembunyi mulai terungkap ke permukaan. Terletak di Dusun Ledok, Desa Kayukebek, sebuah destinasi wisata budaya baru bernama Sendang Sri siap menyambut para pencari ketenangan dan nilai sejarah.
Bukan sekadar kolam biasa, Sendang Sri menyimpan narasi panjang yang membawa kita kembali ke masa kejayaan Kerajaan Sirsorangan. Konon, tempat ini merupakan jejak sejarah yang menjadi lokasi peristirahatan bagi para bangsawan dan kaum Brahmana.
Air yang mengalir di sendang ini tidak hanya jernih, tetapi juga dipercaya memiliki khasiat khusus. Masyarakat setempat meyakini bahwa air suci di Sendang Sri mampu memberikan aura positif dan mencerahkan kulit bagi siapa saja yang membasuh diri di sana dengan niat yang tulus.
Ditemukannya Sendang Sri sebagai potensi wisata tidak lepas dari peran para mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PPM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Melalui observasi mendalam, mereka melihat potensi besar dari keragaman budaya yang ada di Desa Kayukebek.
Desa ini memang unik karena dikenal memiliki tingkat toleransi yang sangat tinggi. Setiap dusun di Kayukebek memiliki karakteristik religi yang berbeda-beda. Khusus di Dusun Ledok, mayoritas penduduknya beragama Hindu, sehingga keberadaan Sendang Sri sebagai tempat sakral dijaga dengan sangat baik dan penuh rasa hormat.
“Desa ini adalah potret kecil Indonesia. Di Dusun Ledok, suasana religius Hindu sangat kental, dan Sendang Sri menjadi pusat spiritual sekaligus simbol keharmonisan kami,” ungkap Adi, salah satu warga setempat yang rumahnya berada di Dusun Ledok.
Author: Chusnul Nisa













