Pasuruan, Jawa Timur
Minggu, 28 Desember 2025

Rahasia di Balik Nama “Telogo Sewu”: Menelusuri Jejak Mata Air Abadi di Jantung Pandaan

Portalarjuna.net, Pasuruan – Di kaki Gunung Arjuno yang megah, tersimpan sebuah narasi tentang air yang tak pernah mati. Bagi wisatawan yang melintasi jalur Surabaya-Malang, nama Telogo Sewu mungkin terdengar seperti sekadar destinasi kolam renang keluarga yang menyegarkan. Namun, jika kita bersedia menepi sejenak ke Desa Durensewu, Pandaan, kita akan menemukan bahwa setiap tetesan air di sana membawa muatan sejarah dan filosofi yang mendalam.

Nama Telogo Sewu bukanlah sebuah hiperbola tanpa makna. Secara harfiah, “Telogo” berarti telaga atau danau kecil, dan “Sewu” berarti seribu. Namun, dalam tradisi Jawa, angka seribu sering kali digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang tak terhingga atau sangat banyak—seperti halnya Candi Sewu atau Lawang Sewu.

Konon, wilayah Desa Durensewu dulunya adalah titik pertemuan ratusan mata air kecil yang muncul dari sela-sela akar pohon purba dan rekahan tanah vulkanis. Masyarakat lokal percaya bahwa air yang melimpah ini adalah anugerah alam yang tak akan habis meski musim kemarau panjang melanda. Nama “Telogo Sewu” disematkan sebagai bentuk syukur sekaligus penghormatan terhadap sumber daya alam yang menghidupi peradaban di sekitarnya sejak zaman dahulu.

Jauh sebelum perosotan warna-warni dan waterpark berdiri, area Telogo Sewu diyakini sebagai tempat pemandian alami yang disakralkan. Secara geografis, wilayah Pandaan merupakan kawasan penting di era kerajaan-kerajaan besar di Jawa Timur, mulai dari Singhasari hingga Majapahit. Keberadaan mata air yang jernih di kaki gunung selalu identik dengan tempat penyucian diri atau petirtaan bagi kaum bangsawan dan pendeta.

Dahulu, para sesepuh desa menjaga mata air ini dengan ritual khusus. Mereka percaya bahwa air Telogo Sewu memiliki “ruh” yang memberi kesuburan bagi lahan pertanian di sekitarnya. Transformasi tempat ini menjadi objek wisata modern dilakukan tanpa mematikan sumber air aslinya. Pengelola tetap mempertahankan sumber utama yang terus mengalir deras, mengisi kolam-kolam dengan air murni tanpa kandungan kaporit—sebuah kemewahan yang sulit ditemukan di kolam renang perkotaan.

Yang membuat Telogo Sewu sangat menarik dan berbeda dari wisata air lainnya adalah kualitas airnya. Pengunjung sering menyebutnya sebagai “Air Hidup”. Karena berasal langsung dari sumber mata air pegunungan yang mengalir (bukan sirkulasi kimiawi), air di sini terasa sangat dingin, ringan, dan segar di kulit.

 

Author : Chusnul Nisa

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tulisan Terakhir

Advertorial