Pasuruan, Jawa Timur
Kamis, 25 April 2024

Pesantren Ngalah terapkan E-Learning dalam pengajian Kitab Asmawi

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Portalarjuna.net-Model pengajian kitab Asmawi yang diasuh oleh ustadzah Nurma Yuwita, memang sangat berbedah dan langkah diimplementasikan di lembaga pesantren. Namun di tangan kepala Pondok Pesantren Ngalah putri inilah, pengajian Kitab klasik yang mengupas ilmu nahwu itu, dikemas menjadi asyik untuk dipelajari kalangan santri. Sebuah model pembelajaran mengunakan fasilitas internet ia terapkan, tanpa harus meninggalkan model pembelajaran klasik pesantren.

Mula-mula santri dibentuk berkelompok-kelompok lantas diberi tugas mentelaah Kitab Asmawi, seraya menyederhanakan dalam wujud peta konsep. Nah peta konsep inilah nanti yang di upload di internet melalui akun edmodo (salah satu E-Learning media). Ketika peta konsep tersebut dianggap layak, kemudian pemiliknya harus belajar menjadi guru ­bandongan mempresentasikan di hadapan santri lainnya mengunakan projector focus, yang kebetulan kegiatan ini rutin, istiqomah dilaksanakan setiap Kamis Ba’dah Subuh di Masjid Darut Taqwa.

Nurma sengaja menerapkan model E-learning (pembelajaran melalui internet) di pesantren Ngalah, dengan beberapa pertimbangannya. Selain di tunjang adanya warnet santri juga saat di temui Ia mengatakan: “Saya tidak ingin santri itu hanya bisa baca kitab, tapi selain baca kitab saya ingin mereka kreatif, bisa membuat peta konsep, lah peta konsep ini bisa dinikmati orang banyak, tidak diri mereka sendiri, paling tidak satu grup bisa diterima. Akhirnya, setelah dapat ide edmodo ini tak suruh aja masukan ke edmodo”.

Dosen Ilmu Komunikasi Yudahrta tersebut juga mengungkapkan jangkah panjang model E-learning tersebut, ketika seluruh peta konsep terkumpul, harapannya dapat tercover menjadi “Buku Peta Konsep Kitab Asmawi” sehingga dapat bermanfaat bagi generasi selanjutnya yang mana sampai saat ini kajian ilmu nahwu menjadi momok di kalangan santri. Oleh sebab itulah pengajian kitab klasik ini dikemas menjadi asyik, agar menumbuhkan semangat belajar nahwu di kalangan santri.

Keasyikan mengikuti model pembelajaran semacam ini juga diungkap oleh Syifaul Jinan. Menurutnya model pembelajaran e-learning lebih memudahkan santri dalam memahami kitab, mengundang suasana yang berbeda dan seru. “menurut saya lebih memudahkan proses belajar mengajar, lebih seru dan lebih mengundang suasana yang berbeda” Tutur Santriwati yang setia mengikuti E-learning. (Mus)

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tulisan Terakhir

Advertorial