PortalArjuna.net-Berlangsungnya pemilu raya presiden mahasiswa Universitas (BEM:red) Yudharta Pasuruan periode 2017/2018 yang dilaksanakan pada tanggal 26-27 februari 2017 berjalan lancar dan kondusif. Hal ini dikarenakan tingginya tingkat keamanan oleh tim Rasemen Mahasiswa yang berjaga di pintu masuk TPS. Selain itu peraturan untuk pemilu juga sangat ketat di antaranya dilarang membawa alat elektronik apapun saat memasuki TPS karena dikhawatirkan akan terjadi insiden yang tidak diinginkan.
Dengan berjalannya pemilu raya yang kondusif seperti ini membuat Mahasiswa merasa nyaman untuk datang dan menggunakan hak suaranya, itu dapat dilihat dari antusias para mahasiswa yang datang.
namun jika dilihat dari jumlah mahasiswa Universitas Yudharta Pasuruan masih ada beberapa yang tidak hadir dan tidak berpartisipasi dalam pencoblosan calon presiden mahasiswa yang baru (Golput;red). Bagaimana problem seperti ini dapat terjadi?
Menurut salah seorang anggota panitia pemilihan presiden mahasiswa (presma;red) yaitu muzaki,mengenai mahasiswa golput bukan salah siapapun tetapi pihaknya telah meminimalisir hal tersebut “….ya kalau ada mahasiswa yang golput, pihak panita tidak bisa menyalahkan siapa-siapa, karena waktu penyelenggaraan mepet dan sosialisasinya kurang. Tapi dari pihak panitia sudah mengupayakan untuk bekerja keras agar meminimalisir mahasiswa yang golput”. Papar Muzaki.
Mungkin masalah seperti ini bisa ditemukan solusinya dipemilihan mendatang dan juga hal ini dapat menjadi pelajaran untuk tim KPU agar tidak terulang kembali di tahun – tahun berikutnya,
Keluar dari masalah golput yang terjadi pada saat pemilu raya berlangsung, Tentunya terdapat harapan yang cemerlang bagi calon presma dan wapresma yang terpilih. “Semoga menjadi pemimpin yang bijaksana, tegas, dan bisa membawa amanah yang mana telah dirumuskan di kongres, dan sebagai bekal pemimpin BEM dan MPM untuk kedepannya” ujar Muzaki.(Nick)
