PortalArjuna.Net-Mojokerto, Status Mojokerto yang kini zona merah tidak menjadi masalah di beberapa SMA/SMK di Mojokerto,mereka tetap melakukan sistem pembelajaran tatap muka, salah satunya di SMK Negri Sooko, Kabupaten Mojokerto.
Sistem pembelajaran tersebut sudah berlangsung hampir satu semester, namun kepala sekolah menyusun strategi agar sekolah tatap muka tersebut tidak membahayakan siswa siswi saat masa pandemi, mulai dari penerapan protokol kesehatan dan pembatasan siswa “Sekolah tatap muka hanya dilakukan seminggu dua kali dengan waktu pelajaran hanya empat jam tanpa istirahat, dan jumlah yang dibatasi,” ujar lukman salah satu siswa SMK Negri Sooko, yang mengikuti program sekolah tatap muka tersebut. Rabu (20/1)
Selain itu, kata dia, selama akhir pekan siswa wajib membagikan lokasi terkini kami agar pihak sekolah bisa melakukan tracing mandiri. Dia menuturkan, untuk metode pembelajaran yang digunakan masih sama dengan semester lalu. Yakni, menggunakan sistem kombinasi.
Di mana tiap-tiap kelas digilir untuk melakukan pembelajaran dengan daring maupun luring / tatap muka. ”Jadi, seminggu ada yang daring, minggu depannya luring. Dengan tetap menggunakan protokol kesehatan,” ujarLukman.
Tetapi pihak sekolah tak memaksa para murid untuk masuk. Karena, Jika orang tua siswa tidak mengizinkan anaknya, maka pembelajaran terpaksa dilakukan secara daring.
Saat ini memang masih ada satu dua wali murid yang belum mengizinkan anaknya masuk sekolah. menambahkan, pembelajaran tatap muka dilakukan karena sebagian siswa disekolah tersebut merasa tidak efektif. (ziz)
