Pasuruan, Jawa Timur
Sabtu, 20 April 2024

Selenggarakan Media Gathering, AQUA Gandeng Media dan Dunia Usaha Maksimalkan Pelestarian Lingkungan

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

PortalArjuna.net – AQUA Pasuruan yaitu AQUA Pandaan dan AQUA Keboncandi menggelar Media Gathering 2022 bersama seluruh jurnalis Pasuruan. Ir. Gunawan Wibisono, Dipl. SE, Phd. Menjadi pembicara utama dengan menjelaskan tentang Skema Pembayaran Jasa Lingkungan di Valencia Resto, Pasuruan 23 November 2022. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh jurnalis dari Pasuruan, NGO, Universitas Yudharta, Forum DAS Kedung larangan, Forum DAS Rejoso, dan Tim PT Tirta Investama dari Pabrik AQUA Pandaan dan Pabrik AQUA Keboncandi.

Ribuan Daerah Aliran Sungai (DAS) Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun Tiap Tahun. Berdasarkan kajian Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kerusakan DAS menjadi salah satu pemicu utama penyebab bencana di Indonesia, dari mulai banjir hingga longsor. Uniknya, bencana hidrometeorologi (seperti banjir dan longsor) merupakan bencana paling dominan di Indonesia, dengan porsi sebesar 80%. BNPB juga menambahkan bahwa dampak ekonomi bencana tersebut mencapai rata-rata Rp 30 Triliun per tahun, itu di luar kerugian korban jiwa.

Di Pasuruan, bencana-bencana ekologis tersebut yang nyata terjadi seperti kebakaran hutan dan banjir tahunan. Selain di mitigasi, tentunya hal tersebut bias diantisipasi dengan peran semua pihak, tidak hanya pemerintah.

Ir. Gunawan Wibisono, Dipl. SE, Phd. Dalam paparannya menyampaikan bahwa saat ini terdapat lebih dari 1200 perusahaan di Pasuruan, dan semuanya pasti menggunakan air. Yang tercatat sudah memberikan kontribusinya sebanyak 98 perusahaan saja. Tiap tahun banyak perusahaan yang memperbaharui atau mengajukan permohonan baru untuk memperoleh SIPA atau Surat Izin Pengambilan Air Tanah. Bila dikelola dengan baik, keberadaan perusahaan-perusahaan tersebut dapat mendukung pembiayaan konservasi untuk memastikan kelestarian sembilan DAS yang berada di Kabupaten Pasuruan. “Sebagai pengguna air, mereka harusnya memiliki kesadaran untuk berkontribusi pada masyarakat petani yang ada di wilayah hulu, konsep hubungan ini yang kita kenal sebagai PJL atau Pembayaran Jasa Lingkungan”, kata Gunawan.

Dalam skema tersebut, ada pihak yang berperan sebagai penjual jasa lingkungan (misalnya petani pengelola lahan yang melakukan konservasi tanah dan air), lalu ada pihak pembeli jasa lingkungan, yaitu para pihak yang menikmati jasa lingkungan, misalnya ketersediaan air bersih, dan yang terakhir adalah pihak perantara, biasanya konsorsium atau forum yang disepakati bersama untuk mengelola program seperti melakukan identifikasi dan verifikasi lahan, mengukur indikator capaian, melakukan monitoring kinerja, juga menyalurkan dana kompensasi.

Bagaimana Media bias turut mengambil peran? Lagi-lagi Gunawan mengulas bahwa saat ini media di Pasuruan sudah cukup konsisten mengangkat tentang isu lingkungan. “Kabar bencana lingkungan bias jadi menjadi topik yang menarik untuk ditayangkan, menggugah pembaca untuk bias memahami kondisi lingkungan saat ini khususnya di Pasuruan. Tapi banyak juga materi dan topic menarik yang bisa diangkat tidak hanya tentang bencana, kontribusi perusahaan, komitmen pemerintah, juga hasil kajian lingkungan dari akademisi juga bisa menjadi angle pemberitaan untuk menginspirasi dan menggugah pembaca.

“Dan disini Media memiliki peran penting sebagai agen perubahan untuk lingkungan yang lebih baik dan ekosistem yang seimbang”. Tegas Gunawan.

Hal tersebut ditanggapi positif oleh Jaka Samudra, Ketua PWI (PersatuanWartawan Indonesia) Pasuruan yang mengapresiasi dunia usaha yang telah melibatkan jurnalis pada kegiatan konservasi. ”Kami sendiri dari PWI juga menggerakkan konservasi bersama pemangku kepentingan yang ada di Pasuruan. Di Pasuruan ada AQUA Pandaan dan AQUA Keboncandi, meski secara kewilayahan berbeda, tetapi saya apresiasi sebagai salah satu perusahaan yang konsisten dengan aktifitas pelestarian lingkungannya”, sambut Jaka.

Fafit Aji, Stakeholder Relation Manager AQUA Pandaan menambahkan bahwa AQUA Pandaan saat ini berfokus di 49 ha lahan di lereng Arjuno sebagai daerah tangkapan airnya untuk di tanami dan dimonitor, monitoring ini menggunakan geo tagging dan masuk pada database online melalui aplikasi jejak.in.

Data Jenis pohon, kapan ditanam dan koordinat menjadi informasi dasar untuk melakukan monitoring. “Secara berkala kami melakukan kunjungan di lapangan untuk memverifikasi kondisi pohon yang tertanam dan melakukan penyulaman pada tanaman yang gagal hidup”, ungkapnya.

Sementara itu di Keboncandi, Hari Wicaksono, Stakeholder Relation Manager AQUA Keboncandi mengungkapkan bahwa selain komitmen melakukan konservasi denganmetode yang samadengan AQUA Pandaan, lokasi tangkapan airnya berbeda. AQUA Kebon candi fokus di wilayah Pasrepan hingga Lereng Bromo Tengger. Implementasi program konservasi tersebut didasarkan pada hasil kajian bersama dari Universitas Airlangga, Universitas Montpellier Perancis dan Universitas Gajah Mada. “Kajian tersebut menjelaskan water balance atau neraca keseimbangan air yang ada di Cekungan Air Tanah Pasuruan. Dari situ kami melakukan pendampingan kepetani di wilayah hilir atau Winongan dan sekitarnya untuk mengelola sumur-sumur bor liar menggunakan katup yang bias diatur pemanfaatan airnya tanpa harus terbuang percuma”, jelas Hari.

“Bersama beberapa perusahaan lain yang beroperasi di DAS Rejoso, Kami juga turutaktif dalam Forum DAS Rejoso dan ikut berpartisipasi dalam mengimplementasikan Pembayaran Jasa Lingkungan di daerah hulu Bromo hingga Pasrepan”, tambah Hari.

Pembayaran Jasa Lingkunganini yang dalam waktu dekat juga akan diterapkan di DAS Kedung larangan, bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan di Pasuruan. Pemerintah, dunia usaha dan tentunya juga media.

 

Tentang AQUA
AQUA merupakan pelopor Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Indonesia yang didirikan tahun 1973. Sebagai perwujudan visi dan komitmen dalam mengelola operasional secara bertanggung jawab dalam sosial dan lingkungan, AQUA mengembangkan inisiatif AQUA Lestari yang terdiri dari empat pilar yaitu, Perlindungan Sumber Daya Air, Pengurangan C02, Optimalisasi Kemasan dan Pengumpulan Sampah Kemasan, Distribusi Produk secara Berkelanjutan. AQUA adalah bagian dari kelompok usaha DANONE, salah satu produsen produk makanan dan minuman terbesar di dunia. Di Indonesia sendiri, unit usaha DANONE meliputi tiga kategori utama, yaitu minuman (AMDK dan minuman ringan non karbonasi), Nutrisi untuk Kehidupan Awal (Nutricia dan Sarihusada), serta nutrisi medis. Laporan keberlanjutan AQUA dapat diakses melalui www.aqua.co.id Untuk masukan serta keluhan pelanggan, dapat disampaikan melalui AQUA Menyapa 08001588888 atau melalui Facebook Sehat AQUA dan www.aqua.co.id

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tulisan Terakhir

Advertorial