Portalarjuna.net, Surabaya-Bagi para pecinta kuliner, Surabaya adalah surga bagi makanan lezat dengan cita rasa yang kaya. Salah satu hidangan yang wajib dicoba saat berkunjung ke Kota Pahlawan ini adalah Sate Klopo, yang dikenal dengan rasa unik dan gurihnya. Dan, jika Anda mencari tempat legendaris untuk menikmati Sate Klopo yang autentik, Sate Klopo Ondomohen adalah pilihan yang tepat. Di lansir dari Liputan 6.com, Surabaya, 25 Desember 2024
Sate Klopo Ondomohen, yang sudah berdiri puluhan tahun, menyajikan sate dengan campuran kelapa parut sangrai, atau yang dikenal dengan serundeng, yang memberikan sentuhan rasa khas yang berbeda dari sate pada umumnya. Bumbu kacang yang melengkapi sajian sate ini semakin memperkaya sensasi rasa, menjadikannya hidangan yang menggugah selera banyak orang.
Lokasi Sate Klopo Ondomohen terletak di Jl. Walikota Mustajab No.36, Ketabang, Surabaya, dan beroperasi setiap hari dari pukul 07.00 hingga 22.00 WIB. Tempat yang sederhana namun selalu ramai ini sudah menjadi ikon kuliner di Surabaya, berkat resep legendaris yang diwariskan sejak masa awal kemerdekaan. Bahkan, Sate Klopo Ondomohen diakui sebagai pelopor hidangan sate kelapa yang kini banyak digemari.
Mengikuti jejak Sate Klopo yang pernah dijual dengan cara dipikul keliling kampung, Sate Klopo Ondomohen pertama kali berdiri di kawasan sekitar Jalan Wali Kota Mustajab, Surabaya. Kini, tempat makan ini dikelola oleh Ibu Asih Soedarmi, yang telah mewarisi bisnis kuliner ini sejak 1970-an.
Para pengunjung dapat menikmati berbagai pilihan sate, mulai dari sate ayam hingga daging lainnya, yang terkenal empuk dan lezat. Selain itu, nikmatnya sajian ini semakin terasa dengan adanya irisan bawang merah dan serundeng kelapa yang menambah kelezatan setiap suapan.
Sate Klopo Ondomohen menjadi tempat yang tidak hanya menawarkan kelezatan, tetapi juga sejarah panjang dan tradisi kuliner Surabaya. Bagi Anda yang berada di Surabaya, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi kuliner legendaris ini yang telah memanjakan lidah banyak orang selama bertahun-tahun.
Author : Ida Puput Sari
