Pasuruan, Jawa Timur
Senin, 29 September 2025

Keripik Tempe Kampung Tempe Purwodadi, Camilan Lokal Sehat yang Makin Dikenal Lewat Kampanye Digital

Portalarjuna.net, Pasuruan – Kita hidup di zaman di mana makanan bisa viral hanya karena tampil cantik di media sosial. Di sisi lain, banyak makanan lokal yang sebenarnya bergizi dan lezat, justru terpinggirkan karena dianggap “biasa” atau “kampungan.” Salah satunya adalah tempe.

Tapi, warga Kampung Tempe di Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, memilih untuk tidak tinggal diam. Lewat olahan keripik tempe yang mereka produksi sendiri, mereka ikut terjun dalam kampanye digital untuk mengenalkan makanan lokal sehat kepada lebih banyak orang. Kampanye ini bukan soal ikut-ikutan tren, tapi tentang memperjuangkan makanan warisan yang seharusnya mendapat tempat istimewa di meja makan maupun di feed media sosial kita.

Dari Proses Produksi Hingga Cita Rasa yang Khas

Keripik tempe dari Kampung Tempe punya cerita panjang. Semuanya berawal dari tempe segar yang diproduksi secara mandiri oleh warga setempat. Tempe ini dibuat dari kedelai pilihan yang difermentasi secara tradisional, tanpa bahan pengawet, dan diproses dalam skala rumahan. Setelah tempe jadi, mereka mengirisnya tipis-tipis, mencelupkannya ke dalam adonan tepung berbumbu, lalu menggorengnya hingga garing berwarna keemasan.

Soal rasa, jangan bandingkan dengan keripik tempe pabrikan. Versi lokal dari Purwodadi ini punya rasa yang lebih berani. Bumbunya terasa, teksturnya renyah tapi tidak keras, dan aromanya masih menyisakan jejak tempe yang khas. Beberapa produsen mulai menawarkan variasi rasa, dari yang original hingga balado dan keju, agar bisa menjangkau lebih banyak lidah—terutama generasi muda.

Peran Kampanye Digital dalam Promosi Keripik Tempe

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak pelaku UMKM di Purwodadi mulai sadar pentingnya promosi digital. Mereka tidak hanya mengandalkan mulut ke mulut atau pasar tradisional, tetapi juga aktif memasarkan produk lewat Instagram, Facebook, TikTok, bahkan marketplace.

Konten yang mereka buat pun beragam—ada yang menampilkan proses produksi, testimoni pembeli, hingga tips menikmati keripik tempe sebagai camilan sehat. Tak sedikit yang mengangkat cerita di balik produknya: siapa yang membuatnya, bagaimana mereka menjaga kualitas, dan bagaimana setiap pembelian ikut membantu ekonomi lokal.

Dengan cara ini, keripik tempe tak hanya tampil sebagai camilan enak, tapi juga sebagai produk dengan nilai dan identitas.

Mengapa Ini Penting: Menyambungkan Tradisi dan Gaya Hidup Sehat

Di tengah meningkatnya kesadaran tentang makanan sehat, keripik tempe adalah contoh nyata bahwa kita tidak perlu mencari camilan sehat dari luar negeri. Produk ini rendah kolesterol, tinggi protein nabati, dan menggunakan bahan-bahan alami. Cocok untuk siapa saja yang ingin menikmati camilan tanpa rasa bersalah.

Selain itu, dengan membeli keripik tempe dari produsen lokal, kita ikut menjaga ekosistem pangan tradisional dan mendukung ekonomi skala kecil. Kampanye digital membantu menyampaikan pesan ini secara lebih luas dan menjangkau pasar yang dulunya sulit digapai oleh para produsen kecil di desa.

Tempe Adalah Milik Kita, Saatnya Kita Banggakan

Kampung Tempe Purwodadi membuktikan bahwa makanan lokal bisa bersaing di tengah derasnya arus globalisasi—asal ada kemauan untuk berinovasi dan tampil percaya diri. Melalui promosi digital, mereka mengubah wajah keripik tempe dari sekadar camilan rumahan menjadi simbol kebanggaan lokal yang sehat dan bernilai.

Kita semua bisa berperan dalam kampanye ini, mulai dari hal kecil: mengenal, mencoba, lalu membagikan pengalaman positif tentang makanan lokal seperti keripik tempe. Bukan hanya karena enak, tapi karena ini adalah bagian dari identitas kita.

Coba sekali, dukung terus. Karena kadang, revolusi rasa dimulai dari sesuatu yang sederhana. Seperti sepotong keripik tempe dari Purwodadi.

Author : Ferdina – Dimas – Mudhofar (KTP-Team)

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tulisan Terakhir

Advertorial