Portalarjuna.net, Pasuruan- Desa Semare, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, dikenal memiliki camilan unik yang jarang ditemukan di daerah lain, yakni Kerupuk Patak. Makanan khas ini terbuat dari tenggok ikan manyung atau yang akrab disebut ikan “dukang” oleh warga setempat.
Keunikan kerupuk ini terletak pada bahan bakunya. Setiap ekor ikan manyung hanya memiliki satu tenggok, sehingga satu ikan hanya dapat menghasilkan satu kerupuk. Proses pembuatannya pun terbilang tradisional namun penuh cita rasa. Tenggok ikan dijemur terlebih dahulu, kemudian dibumbui dengan racikan khas, dijemur kembali hingga kering sempurna, lalu digoreng dan dikemas.
Salah satu pelaku UMKM pengolah kerupuk patak, Munawwir, mengaku masih belum memasarkan produknya ke pusat oleh-oleh karena belum memiliki sertifikat halal.
“Selama ini saya belum berani memasarkan di pusat oleh-oleh karena belum ada sertifikat halalnya. Alhamdulillah, kalau dari teman-teman KKN 28 Yudharta membantu saya membuat sertifikat halal, saya akan pasarkan ke pusat oleh-oleh. Kerupuk ini selain khas Semare juga sudah menjadi khas Pasuruan. Harapan saya, penjualan bisa meningkat dan membawa manfaat untuk kami,” ujar Munawwir saat ditemui oleh tim pengembangan UMKM KKN 28 (04/08/25).
Meski memiliki potensi besar, produksi kerupuk patak menghadapi tantangan utama pada ketersediaan bahan baku. Jumlah tangkapan ikan manyung oleh nelayan tidak selalu stabil, sehingga produksi pun terbatas. Hal ini membuat harga kerupuk patak relatif tinggi, yakni mencapai lebih dari Rp250 ribu per kilogram.
Mahasiswa KKN 28 Universitas Yudharta Pasuruan berupaya mendukung pengembangan UMKM ini melalui fasilitasi proses sertifikasi halal. Langkah ini diharapkan dapat memperluas pemasaran, memperkuat identitas kuliner khas Semare, serta menjadi bagian dari inisiatif pengembangan desa yang memiliki potensi wisata bahari dan kuliner.
Dengan cita rasa gurih dan proses pembuatan yang khas, kerupuk patak bukan sekadar camilan, tetapi juga warisan kuliner yang layak menjadi kebanggaan Pasuruan.
Author: Aisyah Ummul Mukminin
