Portalarjuna.net, Pasuruan – Suara nyaring Kakatua Jambul Kuning (Cacatua sulphurea) yang dulu sering terdengar di langit hutan Indonesia Timur kini mulai menghilang. Burung cantik ini bukan hanya simbol keindahan alam, tetapi juga pengingat tentang pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem.
Kakatua Jambul Kuning merupakan satwa endemik Indonesia yang terkenal cerdas dan memiliki jambul kuning mencolok di kepalanya. Burung ini mampu menirukan suara manusia, sebuah keunikan yang menjadikannya sering diburu untuk dipelihara. Namun, di balik kecantikannya, populasi mereka terus menurun akibat perburuan liar dan hilangnya habitat hutan.
Menurut data konservasi, Kakatua Jambul Kuning kini berstatus critically endangered atau sangat terancam punah. Pemerintah telah menetapkannya sebagai satwa dilindungi, dengan berbagai upaya seperti penangkaran dan rehabilitasi satwa liar.
Upaya menjaga spesies ini bukan hanya tugas pemerintah atau lembaga konservasi, tetapi juga tanggung jawab kita sebagai generasi muda. Melalui pendidikan lingkungan, mahasiswa dan pelajar diharapkan lebih memahami peran penting satwa dalam keseimbangan alam. “Menjaga burung berarti menjaga suara alam. Ketika mereka hilang, keheningan itu adalah tanda kita kehilangan bagian dari diri kita sendiri,” ujar salah satu kiper Taman Safari Prigen, Jawa Timur.
Kakatua Jambul Kuning mengajarkan nilai penting tentang kepedulian, tanggung jawab, dan keseimbangan. Edukasi semacam ini mengingatkan bahwa pelestarian bukan sekadar teori di ruang kelas, tapi tindakan nyata di kehidupan sehari hari seperti tidak membeli hewan tangkapan liar dan ikut mendukung kampanye pelestarian alam.
Menjaga satu burung berarti menjaga satu rantai kehidupan di bumi. Sudah saatnya generasi muda menjadi suara baru bagi alam suara yang menggema menggantikan kicauan yang hampir hilang.
Author : Galby M. Salji F.
