Pasuruan, Jawa Timur
Minggu, 28 Desember 2025

Demi keluarga, Seorang Ibu Menjual Es Tebu di Tepi Jalan

Portalarjuan.net, Purwosari — Ditengah terik siang hari di samping jalan raya Surabaya-Malang yang lenggang, Ibu Siti Yulifanah (52) berdiri sendirian di belakang gerobak dan memeras beberapa batang tebu dengan sangat terampil.Sabtu (29/11).

Ibu Siti merupakan penduduk asli Prigen yang menetap di Lemahbang hingga kini setelah menikah. Ibu dari 3 anak ini telah berjualan es tebu. Tidak hanya itu, Ia juga berjualan mie instan, dan minuman panas lainnya, selama bertahun-tahun di depan rumahnya.

“Saya asli prigen, lalu menikah dengan suami saya dan menetap disini. Jualan hampir 4 tahun. Buka dari jam 10 sampai 3 sore,” ungkapnya.

Dengan gerobak kecil, Beliau mulai berdagang setiap hari dari jam 10 siang sampai 3 sore. Harga satu bungkus es tebu yang Ia jual yaitu Rp. 3000. Dalam kondisi sepi, Ia hanya menjual sekitar 3 kantong es tebu. Pendapatan hasil jualan relatif, tergantung cuaca dan ramainya jalan. Beliau menargetkan sopir truk dan pengendara kendaraan lain yang lewat.

Untuk bahan baku, Ibu Siti membeli gelondongan tebu dari pengepul di Sukorejo dan mengolahnya sendiri di rumah. “Tebunya saya kulak, saya peras sendiri pakai mesin. Kalau tebu naik harga, ya untungnya makin tipis,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa usahanya dijalankan untuk menambah penghasilan keluarga. Suaminya bekerja sebagai buruh tani, sehingga pemasukan rumah tangga bergantung pada dua sumber ini. “Suami kerja di sawah. Kalau mengandalkan itu saja tidak cukup. Jadi saya bantu jualan meski pendapatan kecil,” ujarnya.

Pendapatan tertinggi yang pernah ia dapatkan mencapai Rp70.000 dalam sehari. Namun kondisi tersebut jarang terjadi. “Jualan ramai itu jarang. Kebanyakan ya dua puluh ribu ke bawah,” jelasnya.

Meski pendapatan tidak menentu, Ibu Siti menegaskan akan tetap berjualan setiap hari selama kesehatannya memungkinkan. “Yang penting ada pemasukan, sedikit pun tetap berarti. Selama masih kuat, saya lanjut jualan,” katanya.

Keberadaan pedagang kecil seperti Ibu Siti di jalur utama tersebut mencerminkan tantangan ekonomi pelaku usaha mikro yang harus bertahan di tengah persaingan dan menurunnya daya beli masyarakat.

 

Author : Mirza Azimah

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tulisan Terakhir

Advertorial