Portalarjuna.net-Kegelisaan Santri Pondok Pesantren Ngalah, terutama yang menyandang status mahasiswa, akan ancaman diistegrasi bangsa. Menjadi salah satu alasan dan motivasi terselengaranya Diskusi kebangsaan tentang eksistensi Pancasila sebagai asas Yayasan Darut Taqwa dan Indonesia. yang berlangsung di Serambi Masjid Ngalah Purwosari-Pasuruan Rabu Malam 01/03
Abidul Masykur Selaku Pengurus Biro Pendidikan menuturkan bahwa kegiatan semacam ini akan digalakan secara istiqomah selama dua pekan sekali, dengan mengakat isu-isu diskursus islam dan wawasan kebangsaaan yang memang menjadi wacana hangat serta releven dikaji secara ilmiah oleh santri mahasiswa Pondok Pesantren Ngalah
“Jadi diskusi seperti ini, akan kita adakan 2 minggu sekali, dengan tema-tema yang wasasan keagamaan dan nasionalisme, adapun tema pertemuan selanjutnya, akan kami informasikan melalui Via SMS. Tutur Abid saat Closing Diskusi
Sementara itu, senada dengan harapan Pengurus Pesantren, M Nadif yang menjadi Fasilitator menyimpulkan dari hasil diskusi yang berlangsung mulai pukul 22.00 hingga 00.15 tersebut, bahwa pancasila sebagai asas Yayasan Darut Taqwa dan indonesia bersifat frozen, artinya sudah baku dan sangat sulit di amandemen. Sebab sebagaimana tanggapan Muslim salah satu peserta diskusi menyatakan bahwa pancasila sudah releven dengan Al-qur’an, Al-Hadist, Piagam Madinah (Nabi Muhammad SAW), Piagam Najron (Abu Bakar As-Sidiq), dan Piagam Ailea (Umar Bin Khotob) itu artinya Pancasila Sudah menjiwai Agama Islam dan tidak perlu di amandemen dengan ideologi lainnya.
Sebagaimana diketahui bahwa ada oknum tertentu yang bernafsu, merubah Ideologi Pancasila sebagai dasar filsafah Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan idelogi lain, yang dikuatirkan pula akan berimplikasi negatif terhadap Integrasi Nasional.(Mus)