Pasuruan, Jawa Timur
Jumat, 24 Januari 2025

Aqua Pandaan, LMDH Kelurahan Ledug dan Perhutani KPH Pasuruan Lakukan Konsolidasi Konservasi Kehati Hutan Sapen Arjuno

Portalarjuna.net- Pandaan, Program Konservasi berbasis Herb Biodiversity 2021 yang diinisiasi oleh CSR Tirta Investama Pabrik Pandaan ( Aqua ) menemukan titik terang dengan kehadiran Asper BKPH Lawang Barat Kesatuan Pemangkuan Kehutanan (KPH) Pasuruan (Unit Devisi Manajemen Regional Jatim) dalam Diskusi Konsolidasi Kehati di Padepokan LMDH Bumi Lestari Mulyorejo Kelurahan Ledug, Prigen. (Senin, 15/11/2021)

Dalam pelaksanaan selama program, CSR TIV Pabrik Pandaan telah berkoordinasi dengan lintas pemangku kepentingan yang lain seperti CV. Eksis Mandiri Nusantara selaku Fasilitator Pendamping Program, Muspika, Dinas Lingkungan Hidup Kab. Pasuruan, Tim Ahli dari Universitas Yudharta Pasuruan dan ITS NU Pasuruan dan Tim Pendamping Masyarakat (TPM) Lawang Barat.

Diskusi di fasilitatori oleh Amang Fathurrahman selaku Program Manager dalam sambutannya mengatakan bahwa selama perjalanan program konservasi, basis riset menjadi landasan program inovasi dalam tata kelola hutan sapen untuk eksplorasi potensi dan aneka problem sosialnya.

Pada saat yang sama, Kasiman selaku Ketua LMDH Bumi Lestari Mulyorejo juga menambahkan dengan tagline program yang memuat makna perpaduan antara konservasi dan Community Development, yakni Hutan sebagai Taman Belajar, Bermain, Berwisata dan Berbudaya.

kita berkomitmen akan lebih bekerja keras demi kelestarian hutan dan kesejahteraan masyarakat desa hutan,” Ucap Kasiman.

Untuk mencapai tujuan kesana, Wibisono Mulyono selaku SR/CSR spv PT. TIV Pandaan senada dengan pernyataan LMDH, ia berujar bahwa kehadiran PT. TIV Pandaan tidak hanya berperan sebagai Donatur utama, melainkan berupaya menjadikan Taman Kehati Sapen Nusantara ( TKSN ) menjadi magnet kemandirian ekonomi kreatif masyarakat desa hutan, yang terkonsepsi dalam Gerakan Green Economy.

Penghujung diskusi, Gisam Asper BKPH Lawang Barat KPH Pasuruan mengingatkan pentingnya asas legalitas, bentuk perjanjian kerjasama (PKS), kejelasan peran masing-masing pihak terkait tugas dan tanggungjawab, sehingga berjalannya program tidak terjadi miskomunikasi atau tumpang tindih dikemudian hari.

“Saya menyambut baik, Program Konservasi Berbasis Herb Biodiversity ini, tertibkan administrasinya juga, harapannya antara Input dan Output dapat terukur jelas, bermanfaat bagi generasi anak cucu kita”, tutur gamblang Gisam, sekaligus menutup diskusi. (IRN)

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tulisan Terakhir

Advertorial