Portalarjuna, net, Mojokerto – Di tengah keindahan desa Trowulan, Kabupaten Mojokerto, berdiri megah Pendopo Agung Trowulan. Dusun Nglinguk menjadi saksi bisu keberadaan pendopo khas Jawa ini, menyajikan pengalaman wisata yang tak terlupakan.
Pendopo Agung Trowulan, dengan bangunan luas dan lantai marmer, menawarkan kesejukan dan kenyamanan bagi pengunjungnya. Dikelilingi oleh pepohonan hijau, tempat ini tidak hanya menjadi destinasi wisata, tetapi juga “tribute” untuk kejayaan Majapahit. Relief-relief yang menghiasi pendopo mengisahkan sejarah masa lampau, khususnya mengenai Raden Wijaya dan Mahapatih Gajah Mada.
Menariknya, di depan pendopo terdapat monumen Gajah Mada dan Patung Raden Wijaya, menciptakan suasana tenang dan rindang. Sayangnya, tempat ini sering dijadikan peristirahatan sementara oleh pengunjung yang sekedar duduk santai atau tidur di lantai pendopo.
Bagi pencinta sejarah, tempat ini menawarkan pelajaran berharga tentang Kerajaan Majapahit. Dengan pelataran luas di depan pendopo, terdapat juga beberapa pedagang makanan yang beragam.
Pendopo ini tidak hanya memikat pengunjung lokal, tetapi juga menarik perhatian wisatawan dari dalam dan luar kota. Seringkali rombongan murid, guru, maupun mahasiswa datang bersama untuk menjelajahi keindahan arsitektur, sejarah, dan keunikan tempat ini. Dengan misteri dan cerita unik yang menyelimuti setiap sudutnya, Pendopo ini menjadi destinasi yang menggabungkan wawasan sejarah dan keteduhan.
Selain sejarah yang memikat, Pendopo Agung kini memperkaya pengalaman wisata dengan adanya beberapa hewan, seperti rusa, ular, dan merak. Dengan membawa makanan kesukaan, seperti kangkung dan wortel, pengunjung dapat memberi makan rusa atau menikmati pertunjukan ular di halaman pendopo.
“Saya suka karena sekarang disini ada beberapa hewan yang bisa jadi hiburan anak-anak dan juga menambah keunikan wisata ini,” ujar Ibu Hartik, pengunjung asal Surabaya.
Dengan ongkos parkir yang terjangkau, tempat ini semakin mengundang para wisatawan untuk menjelajahi pesonanya.
“Harga parkir untuk sepeda motor hanya Rp 3 ribu, kalau mobil Rp 5 ribu,” terang penjaga parkir Pendopo Agung.
Meskipun kini menjadi destinasi yang menarik, diharapkan Pendopo Agung Trowulan tetap dijaga dengan baik untuk melestarikan warisan sejarahnya.
“Pendopo ini bukan hanya destinasi wisata, tapi juga persembahan indah yang menghidupkan kembali kejayaan Majapahit. Saya harap tempat ini tetap terjaga untuk generasi mendatang,” ujar Bapak Farid, salah satu penjaga Pendopo Agung.
Sebagai tempat yang tidak hanya memberikan wawasan sejarah, tetapi juga keteduhan, Pendopo Agung Trowulan ini layak menjadi destinasi wisata yang wajib dikunjungi.
Author : Nur Afifah Afif & Resti Natasya