Portalarjuna.net, Pasuruan – Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK) Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersama Indonesia Sport Promotion (Inaspro) terus memperluas Liga Anak Indonesia ke lebih banyak cabang olahraga usia dini. Langkah ini mendukung sistem pembinaan atlet muda secara berjenjang sejak usia dini.
Direktur LPDUK, Ferry Kono, menyampaikan bahwa Liga Anak Indonesia tidak sekadar kompetisi. Menurutnya, ajang ini membentuk kebiasaan positif dan memberi pengalaman berharga bagi anak-anak. “Mereka bertanding dengan gembira, bertemu teman dari berbagai daerah, dan membawa pulang semangat untuk terus berkembang,” kata Ferry saat menutup Liga Anak Indonesia Seri Nasional 2025 di Lapangan PSF Pancoran, Jakarta, Jumat (4/7). dikutip dari antaranews.com
Selama empat hari pelaksanaan, Liga ini mengumpulkan 1.395 peserta dari 96 Sekolah Sepak Bola (SSB). Para peserta bersaing dalam empat kelompok usia: U-8, U-10, U-11, dan U-12.
Melihat respons luar biasa dari peserta, LPDUK menargetkan partisipasi sekolah dan memperluas cakupan ke olahraga seperti bola voli dan sepak takraw. “Kami ingin anak-anak dari sekolah juga ikut, Jadi tidak hanya dari SSB. Semakin banyak jalur, semakin luas jangkauan pembinaan,” tambah Ferry.
Ferry juga mengajak pemerintah daerah dan operator lokal untuk menyamakan kualitas penyelenggaraan di seluruh wilayah. Saat ini, 20 provinsi sudah mulai memenuhi standar yang ditetapkan LPDUK.
Selain aspek pembinaan, Ferry juga menyoroti dampak ekonomi yang muncul dari kompetisi ini. Kehadiran peserta, pelatih, dan keluarga menciptakan perputaran usaha seperti kuliner, suvenir, hingga sponsorship. “Ketika kegiatan seperti ini berlangsung secara rutin dan besar, masyarakat sekitar ikut merasakan dampaknya. Industri olahraga dan ekonomi lokal sama-sama bergerak,” jelasnya.
LPDUK menargetkan Liga Anak Indonesia sebagai jalur awal pencarian talenta terbaik untuk dunia olahraga nasional, dengan sistem yang sudah tertata sejak dini.
Author:Vivin indri Amelia