Portalarjuna.net-Keset atau biasa disebut dengan alas kaki rumah adalah salah satu kebutuhan yang sangat berguna untuk kenyaman rumah. Tanpa keset, rumah akan tampak kotor dari sisa jejak kaki kita sendiri. Keset juga berguna untuk mempercantik keindahan dan kenyamanan rumah. Karena itulah, di zaman era modern ini banyak model keset yang berbentuk unik, praktis, serta berbahan karet.
“Meskipun keset di Zaman serba praktis dan modern ini, tetapi keset anyam tradisional masih belum tergantikan, dan masih banyak orang yang berminat dengan keset anyaman hasil dari usaha saya sendiri. Karena, bahan yang saya gunakan adalah sisa potongan kain percah yang masih baru dan bersih. Yang saya beli dari pabrik kain di sumatera. Model serta warna dari keset yang saya buat pun, juga mengikuti zaman sesuai selera para pembeli” Kata Pak Kamal, Seorang Pengrajin keset anyam tradisional.
Pak Kamal adalah seorang pengrajin keset anyam tradisional. Yang menetap di Dusun Kucur, Kelurahan Sumberejo, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan. Dia membuka usaha keset, untuk menyambung hidupnya. Usaha sudah berjalan 5 tahun sampai sekarang. Bapak Kamal tinggal bersama istrinya. Meskipun umurnya tidak muda lagi, tetapi Pak Kamal sangat ulet dan telaten dalam menganyam keset yang berbahan kain percah yang dicetak dengan menggunakan ram-raman besi yang bertumpuh pada kayu balok besar.
“Saya akan tetap melestarikan keset anyam tradisional, meskipun pada zaman sekarang banyak keset yang unik serta berbahan karet yang dibuat oleh pabrik. Dengan harga yang tidak murah. Tetapi, alhamdulillah meskipun keset yang saya buat berbahan kain percah. Tapi, masih banyak pembeli dan langganan saya yang membeli keset anyaman saya, bahkan banyak pemesan dari luar jawa. Alasan langganan saya tetap menggunakan keset anyaman tradisional, karena harga yang relatif murah, keset dari bahan kain lebih menyerap dari pada yang berbahan karet, serta bentuk dan warna yang saya buat masih belum tergerus oleh zaman” Lanjut Pak Kamal.
“Maka dari itu, di zaman era modern kayak gini. Meskipunbanyak barang buatan pabrik yang lebih praktis, tetapi tidak akan bisa mengalahkan buatan dari keterampilan tangan kita sendiri. Karena, buatan sendiri lebih dihargai banyak orang dari pada buatan mesin pabrik. Karena, nenek moyang kita dulu juga sangat pandai mengolah bahan-bahan yang ada disekitar. Menggunakan keterampilan tangannya sendiri. Dan tidak heran, jika orang zaman dulu kreatif-kreatif. Maka dari itu mbak, sekarang tinggal kita yang harus meneruskan dan membudayakan hasil kreatifitas tangan orang zaman dulu. Kalau bukan kita cucunya, siapa lagi ?” Ujar, Pak Kamal. (Ninis)