Portalarjuna.net– Mahasiswa KKN/PPM Kelompok IX tengah berbincang dengan salah satu pengrajin miniatur kapal. Terlihat mahasiswa sangat antusisas mendengarkan sang pengrajin ketika membuat miniatur kapal.
Sang Pengrajin ialah Mastur (49) warga Dusun Ujung Gunung Desa Jatirejo Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan. Mastur merupakan seorang pengrajin miniatur kapal. Pekerjaan ini sudah digelutinya sepuluh tahun terakhir. Semenjak pensiun menjadi nelayan, beliau menghabiskan waktunya untuk membuat miniatur kapal.
Pria paruh baya ini fokus membuat miniatur kapal. Hasil karyanya mulai dari kapal zaman kerajaan, daerah, hingga khas Jatirejo. Meski begitu, ayah tiga anak ini juga bisa membuat miniatur kapal jenis lainnya seperti kapal perang, pesiar, atau kapal modern. Hal itu tergantung pesanan konsumen yang datang kepadanya.
“Biasanya saya bikin kapal tradisional. Tapi kalau ada yang pesan baru, bikin kapal jenis lain tergantung pesanan,” ungkap beliau.
Dalam membuat miniatur kapal, Mastur menggunakan bahan-bahan baku yang cukup sederhana dan terjangkau. Mulai dari kayu jati tipis, bambu, kain, dan perlengkapan lainnya. Peralatan seadanya tidak menghalangi Mastur untuk menciptakan setiap miniatur kapal mulai dari tahapan merancang dan membuat pola serta tahap produksi hingga menjadi karya seni yang bernilai tinggi. Semua dikerjakannya secara manual.
Miniatur kapal tradisional nusantara hasil kreativitas Mastur terdiri dari beragam ukuran. Mulai dari ukuran 60 centimeter hingga tiga meter. Semuanya dibuat mirip dan detail mirip aslinya. “Untuk membuatnya, sangat butuh ketelitian. Untuk miniatur perahu berukuran 60 centimeter dalam sepekan hanya mampu empat buah. Sedangkan yang berukuran besar bisa sampai berbulan-bulan,” jelasnya.
Menurut Mastur, lamanya proses pembuatan miniatur kapal sangat tergantung pada jenis kapal yang dibuat karena harus sangat mirip dengan aslinya. Apalagi kapal tersebut pesanan konsumen. “Karena setiap miniatur harus detail sehingga nampak seperti aslinya,” imbuhnya. (Sil)