Portalarjuna, Pasuruan- Kelompok 26 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Yudharta Pasuruan turut berpartisipasi dalam seminar wawasan kebangsaan yang disampaikan oleh Bapak Muklis, Komandan Koramil, di kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SMPN 1 Tanggulangin. Acara ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan memperkuat rasa cinta tanah air di kalangan pelajar (16/7/24).
Seminar yang berlangsung pada hari ini dihadiri oleh siswa-siswi baru SMPN 1 Tanggulangin, para guru, dan mahasiswa KKN Kelompok 26. Dalam paparannya, Bapak Muklis menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa serta peran generasi muda dalam menjaga keutuhan NKRI. Beliau juga mengingatkan para peserta tentang nilai-nilai Pancasila yang harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
“Generasi muda adalah penerus bangsa. Kalian harus memiliki semangat kebangsaan yang kuat dan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dalam setiap tindakan,” tegas Bapak Muklis.
Mahasiswa KKN Universitas Yudharta Pasuruan juga berkontribusi dalam sesi diskusi yang diadakan setelah penyampaian materi. Mereka mengajukan berbagai pertanyaan dan berbagi pandangan tentang tantangan dan peluang dalam memupuk semangat kebangsaan di era digital.
Koordinator Kelompok 26, Nur Rochmat Ali, menyatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para mahasiswa KKN dan siswa-siswi SMPN 1 Tanggulangin. “Melalui seminar ini, kami mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya wawasan kebangsaan dan peran kami sebagai generasi muda dalam menjaga keutuhan bangsa,” ujarnya.
Acara ini diakhiri dengan penyerahan plakat penghargaan kepada Bapak Muklis sebagai bentuk apresiasi atas ilmu dan motivasi yang diberikan kepada para peserta. Diharapkan, kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan untuk membekali generasi muda dengan wawasan kebangsaan yang kuat.
Dengan semangat kebersamaan dan cinta tanah air, mahasiswa KKN Universitas Yudharta Pasuruan berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam membangun karakter bangsa yang tangguh dan berintegritas.
Author: Putri Sayyidhatuna Humairoh