Pasuruan, Jawa Timur
Senin, 7 Oktober 2024

Peranan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) dalam Mensosialisasikan Durian KAKAP (Khas Kabupaten Pasuruan)

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Peranan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) dalam Mensosialisasikan Durian KAKAP (Khas Kabupaten Pasuruan)

Diajukan untuk memenuhui tugas mata kuliah Dasar-Dasar Humas

 

 kim-1

 

 

 

 

Dosen Pengampu:

Faris, S.Sos.,M.Med.Kom

 Oleh:

Muslim

2014.69090001

  

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS YUDHARTA PASURUAN

2015

KATA PENGANTAR

Salam sejahtera bagi kita semua.

Tiada satupun kalimat yang patut penulis haturkan melainkan puji syukur kepada sang kreator dunia, yang telah memberikan hidayahnya sehinggah makalah ini dapat tersaji sebagai bentuk tanggung jawab penulis selaku mahasiswa yang menempuh mata kuliah dasar-dasar humas.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada seluruh pihak yang telah membantu perjalanan penyususnan makalah ini. Kepada kedua orang tua yang telah banyak berkontribusi baik secara materil maupun motivasi dalam belajar. Kepada Bapak Faris, S.Sos., M.Med.Kom, yang loyal dan sabar membimbing kami. Dan kepada seluruh Sahabat Komunikasi semester 2 yang menginspirasi dan senantiasa menemani belajar penulis, dan tak lupa kepada media yang mempermuda penulis menyelesaikan tugas.

Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah dengan baik, namun penulis menyadari sebagai manusia biasa yang memiliki keterbatasan. Saran dan kritik yang membangun penulis harapakan demi perbaikan makalah ini. Semoga bermanfaat.

Pasuruan, 30 Maret 2015

Penulis

Muslim

DAFTAR ISI

Cover………………………………………………………………………………………………………………………. i

Kata Pengantar…………………………………………………………………………………………………………. ii

Daftar Isi ………………………………………………………………………………………………………………… iii

BAB 1 PENDAHULUAN

  • Latar belakang ………………………………………………………………………………………… 1
  • Rumusan Masalah……………………………………………………………………………………. 3
  • Tujuan Penelitian……………………………………………………………………………………… 3
  • Metode Penelitian……………………………………………………………………………………. 4
  • Manfaat Penelitian…………………………………………………………………………………… 4
  • Kajian Pustaka…………………………………………………………………………………………. 5

BAB 2 PEMBAHASAN

  • Peran KIM dalam mensosialisasikan durian Kakap di Kabupaten Pasuruan…….. 15
  • Metode KIM dalam mensosialisasikan durian Kakap di Kabupaten Pasuruan…. 16

BAB 3 PENUTUP

  1. Kesimpulan ……………………………………………………………………………………………… 19
  2. Rekomendasi …………………………………………………………………………………………… 20

Daftar Pustaka …………………………………………………………………………………………………………. 21

BAB 1

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang

Kabupaten Pasuruan merupakan daerah agraris, sektor pertanian merupakan andalan utama untuk pendapatan wilayah. Tumpuan kecukupan pangan menjadi prioritas pengembangan sektor pertanian. Beberapa produk hasil pertanian secara umum dapat dijadikan indikator untuk mengukur tingkat pendapatan petani di daerah. Perkembangan sektor pertanian terlihat dari hasil panen padi rata-rata pada tahun 2002 mencapai 70.466 ha dengan produksi 450.115 ton (63,88 kuintal/ha) yang tersebar di 21 kecamatan terkecuali Kecamatan Puspo, Tutur dan Tosari. Terdapat 7 kecamatan yang menjadi lumbung penghasil padi luas lahan 4000 ha yang menghasilkan rata rata 65 kuintal/ha yakni di Kecamatan Kejayan, Purwosari, Sukorejo, Pandaan, Beji, Rembang dan Kraton. Luas panen tanaman padi gogo mencapai 3.219 ha dengan produksi 16,533 ton, sedangkan untuk tanaman jagung luas panen mencapai 36.328 ha dengan produksi 170.923 ton (47,05 kuintal/ha).

Komoditi tanaman pertanian lain yang turut menyokong perekonomian di Kabupaten Pasuruan antara lain : kedelai seluas 29.230 ha dengan produksi 48.083 ton, kacang tanah seluas 7.351 ha dengan produksi 9.218 ton dan kacang hijau seluas 2.350 ha dengan produksi 2.307 ton.

Selain komoditi diatas, juga terdapat beberapa jenis tanaman buah yang dikembangkan oleh petani, yaitu mangga dengan produksi 390.207 kw, pisang 430.410 kw, alpukat 12.735 kw, nangka 337.374 kw, pepaya 44.989 kw, apel 134.581 kw, manggis 885,5 kw, durian 54.224 kw, langsep 655,5 kw dan rambutan 18.766 kw.

Dengan banyaknya potensi dalam berbagai komoditi yang dimilki Pasuruan, pemerintah kabupaten atas inisiatif irsyad yusuf selaku bupati, menelurkan program KAKAP Khas Kabupaten Pasuruan. Salah satunya adalah durian kakap yang berasal dari delapan Kecamatan penghasil buah durian, yakni Kecamatan Purwosari, Purwodadi, Pasrepan, Sukorejo, Lumbang, Tutur, Tosari, dan Kecamatan Prigen. Daerah tersebut memang cocok ditanami durian karena durian akan menghasilkan buah unggul jika ditanam diatas tanah yang subur, gembur, dan tidak cadas. Selain itu kedalaman air tanahnya tidak lebih dari 1 meter atau paling paling dalam 2 meter serta kadar keasaman (pH) tanah antara 6-7. Karena mudah sekali menetralkan kandungan N, P, dan K. durian juga dapat hidup lebih baik jika ditanam dalam tanah yang ketinggiannya antara 400-600 meter diatas permukaan air laut.

Akan tetapi secara sosial masyarakat daerah penghasil durian tersebut mayoriats berpendidikan rendah, mereka kaya akan SDA tapi minim SDM, dengan daerah ketinggiannya antara 400-600 meter diatas permukaan air laut yang menyebabkan low signal, sehinggah tak mudah bagi masyarakat untuk menerima informasi dan komunikasi modern internet, Hand Phone dsb, dalam mengembangkan serta pendistribusian durian Kakap, tanpa ada atensi serta bimbingan kontinyu dari pihak terkait. Sehingga dibutuhkan alternative pemerintah dalam memberikan informasi serta fasiliats komunikasi demi terwujudnya Visi Bupati dan Wakil Bupati Pasuruan yang diajdikan visi Pemerintah Kabupaten Pasuruan 2013-2018 sebagai berikut “MENUJU KABUPATEN PASURUAN YANG SEJAHTERA DAN MASLAHAT” MASLAHAT sebagai anonim dari : Maju, Aman, Sehat Lahir Batin, Adil dan Bermartabat.

Dalam masalah ini, Pemerintah Kabupaten Pasuruan, melalui Dinas Komunikasi dan Informatika diharapkan dapat menjadi problem solving dalam kendala tersebut. salah satunya adalah dengan melibatkan dan membentuk KIM Kelompok Infomasi Masyarakat, di daerah-daerah potensi durian kakap. Harapannya Sumber Daya Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) menjadi mitra pemerintah dalam penyampaian informasi dari pemerintah kepada mayarakat dan sebaliknya sebagai penyampai aspirasi masyarakat kepada pemerintah. Dengan demikian informasi dan komunikasi lebih efektif ditengah-tengah masyarkat desa penghasil durian kakap.

Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk menganalisa dan mengetahui lebih lanjut mengenai Peranan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) dalam mensosialisasikan serta menjadi wadah aspirasi bagi masyarakat penghasil durian kakap di Pasuruan, penulis ingin meneliti KIM yang mengakses Informasi dari luar untuk menjadikan durian kakap sebagai ikon kabupaten maslahat ini, Sehinga penulis terdorong melakukan penelitian dengan judul :

Peranan Kelompok Informasi Masyaraktat (KIM) Dalam mensosialisasikan Durian KAKAP (Khas Kabupaten Pasuruan)

  • Rumusan masalah
    • Apakah peran kongret Kim dalam mensosialisasikan durian Kakap di Kabupaten Pasuruan?
    • Bagaimana metode Kim dalam mensosialisasikan durian Kakap di Kabupaten Pasuruan?
  • Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini diantaranya;

  • Mengetahui peran kongret Kim dalam mensosialisasikan durian Kakap di Kabupaten Pasuruan
  • Mengetahui metode Kim dalam mensosialisasikan durian Kakap di Kabupaten Pasuruan
  • Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, penulis menggunakan metode observasi dan kepustakaan. Adapun teknik-teknik yang digunkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut;

  • Teknik pengamatan langsung, pada teknik ini penulis terjun langsung kelapangan untuk mengetahui bagaimana prose skim dalam mensosialisasikan program pemkab Pasuruan durian kakap.
  • Studi Pustaka, pada metode ini, penulis membaca buku-buku dan tulisan yang berhubungan dengan penulisan karya ilmiah serta yang ada kaitannya dengan masalah yang akan di jabarkan dalam penelitian ini.
  • Manfaat penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian tersebut di atas, hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan:

  • Segi Teoritis : Untuk menambah, memperdalam, dan mengembangkan pengetahuan penulis, khususnya yang berkait degan permsalahan pada penelitian ini yaitu tentang Peranan Komunikasi Informasi Masyarakat dalam mensosialisasikan program pemerintah kabupaten Pasuruan “Durian kakap”.
  • Segi Praktis : Sebagai masukan pemerintah kabupaten Pasuruan khususnya Dinas Komunikasi Dan Informatika. Serta diharap mampu memberi informasi terhadap semua pihak yang membutuhkan khususnya pemilik perkebunan durian kakap di kabupatn Pasuruan, kaitanya dengan fungsi dan peranan Kelompok Informasi Masyarakat.

  • Kajian Pustaka
    • Peranan

Buku human communication menjelaskan secara sederhana peranan merupakan seperangkat norma yang berlaku bagi subkelas tertentu dalam masyarakat. Seperti tindak komunikasi, peranan yang dimainkan oleh anggota kelompok dapat membantu penyelesaian tugas kelompok, memelihara suasana emosional yang lebih baik, atau hanya menampilkan kepentingan individu saja (yang tidak jarang menghambat kemajuan kelompok). Beal, Bohlen, dan audabaugh (dalam Rakhmat, 2004: 171) meyakini peranan-peranan anggota-anggota kelompok terkategorikan sebagai berikut:

  1. Peranan Tugas Kelompok. Tugas kelompok adalah memecahkan masalah atau melahirkan gagasan-gagasan baru. Peranan tugas berhubungan dengan upaya memudahkan dan mengkoordinasi kegiatan yang menunjang tercapainya tujuan kelompok.
  2. Peranan Pemiliharaan Kelompok. Pemeliharaan kelompok berkenaan dengan usaha-usaha untuk memelihara emosional anggota-anggota kelompok.
  3. Peranan individual, berkenaan dengan usahan anggota kelompokuntuk memuaskan kebutuhan individual yang tidak relevan dengantugas kelompok.
    • Kelompok

Dedi mulyana dalam buku pengantar ilmu komnukasi mengatakan, kelompok merupakan sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan. Dalam komunikasi kelompok, juga melibatkan komunikasi antarpribadi. Karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok.

Sedangkan dalam buku sosiologi komunikasi prof. Dr. H. M. Burhan Bungin,S.Sos., M.Si. menuliskan peran adalah aspek dinamis dari kedudukan (status). Apabila seseorang melakukan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya, maka dia menjalankan suatu peran (soekanto,2002: 242). Peran dibagi menajdi tiga, yaitu peran aktif, peran partisipasif, dan peran pasif. Peran aktif adalah peran yang diberikan oleh anggota kelompok karena kedudukannya didalam kelompok sebagai aktivis kelompok, seperti pengurus, pejabat dan sebagainya. Peran partisipasif adalah peran yang diberikan oleh anggota kelompok pada umumnya kepada kelompoknya.Sedangkan peran pasif adalah sumbangan anggota kelompok yang bersifat pasif, dimana anggota dimana anggota kelompok menahan diri agar memberi kesempatan kepadafungsi-fungsi lain dalam kelompok agar dapat berjalan dengan baik.

  • Komunikasi kelompok

Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan sebagainya (Anwar Arifin, 1984). Michael Burgoon mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat. Kedua definisi komunikasi kelompok di atas mempunyai kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka, peserta komunikasi lebih dari dua orang, dan memiliki susunan rencana kerja tertentu untuk mencapai tujuan kelompok.

Charles Horton Cooley pada tahun 1909 (dalam Jalaluddin Rakhmat, 1994) mengatakan bahwa kelompok primer adalah suatu kelompok yang anggota-anggotanya berhubungan akrab, personal, dan menyentuh hati dalam asosiasi dan kerja sama. Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok yang anggota-anggotanya berhubungan tidak akrab, tidak personal, dan tidak menyentuh hati kita.

Jalaludin Rakhmat membedakan kelompok ini berdasarkan karakteristik komunikasinya, sebagai berikut:

  • Kualitas komunikasi pada kelompok primer bersifat dalam dan meluas. Dalam, artinya menembus kepribadian kita yang paling tersembunyi, menyingkap unsur-unsur backstage (perilaku yang kita tampakkan dalam suasana privat saja). Meluas, artinya sedikit sekali kendala yang menentukan rentangan dan cara berkomunikasi. Pada kelompok sekunder komunikasi bersifat dangkal dan terbatas.
  • Komunikasi pada kelompok primer bersifat personal, sedangkan kelompok sekunder nonpersonal.
  • Komunikasi kelompok primer lebih menekankan aspek hubungan daripada aspek isi, sedangkan kelompok sekunder adalah sebaliknya.
  • Komunikasi kelompok primer cenderung ekspresif, sedangkan kelompok sekunder instrumental.
  • Komunikasi kelompok primer cenderung informal, sedangkan kelompok sekunder formal.
  • Informasi

Informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari ordersekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan. Informasi dapat direkam atau ditransmisikan. Hal ini dapat dicatat sebagai tanda-tanda, atau sebagai sinyal berdasarkan gelombang. Informasi adalah jenis acara yang mempengaruhi suatu negara dari sistem dinamis. Para konsep memiliki banyak arti lain dalam konteks yang berbeda. Informasi bisa di katakan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi. Namun demikian, istilah ini memiliki banyak arti bergantung pada konteksnya, dan secara umum berhubungan erat dengan konsep seperti arti, pengetahuan, negentropy, presepsi, stimulus, komunikasi, kebenaran, representasi dan rangsangan mental.

  • Masyarakat

Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.Seperti; sekolah, keluarga,perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat.

Masyarakat society adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata “masyarakat” sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.

Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.

Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata pencaharian. Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional. Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat band, suku, chiefdom, dan masyarakat negara.

Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama.

  • Kim Kelompok Informasi Masyarakat

Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) merupakan revitalisasi dan reaktualisasi dari kelompencapir yang disesuaikan dengan paradigma pembangunan dan pemerintah dewasa ini, dengan mengedepankan prinsip demokrasi dan good governance. KIM berperan dalam memperlancar kontribusi dan distribusi informasi kepada masyarakat selain itu menjembatani antara masyarakat dan pemerintah dalam penyebaran informasi dan penyerapan serta penyerapan aspirasi. Masyarakat membentuk kelompok untuk mengatasi persoalan bersama melalui akses dan pemberdayaan informasi.

Menurut Direktorat Kelembagaan Komunikasi Sosial (2008:1) definisi Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) adalah lembaga layanan publik yang dibentuk dan dikelola dari, oleh dan untuk masyarakat yang berorientasi pada layanan informasi dan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan kebutuhannya.

  • Sosialisasi

Menurut pendapat Soejono, sosialisasi mengandung tiga pengertian penting, yaitu:

  1. Proses sosialisasi adalah proses belajar, yaitu suatu proses akomodasi yang mana individu menahan, mengubah impulsimpuls dalam dirinya dan mengambil cara hidup atau kebudayaan masyarakatnya.
  2. Dalam proses sosialisasi itu individu mempelajari kebiasaan, sikap, ide-ide, pola-pola nilai dan tingkah laku, dan ukuran kepatuhan tingkah laku di dalam masyarakat di mana ia hidup.
  3. Semua sifat dan kecakapan yang dipelajari dalam proses sosialisasi itu disusun dan dikembangkan sebagai suatu kesatuan dalam diri pribadinya.

Dalam Wikipedia.com menerangkan bahwa Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu

Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dibagi menjadi dua: sosialisasi primer (dalam keluarga) dan sosialisasi sekunder (dalam masyarakat). Menurut Goffman kedua proses tersebut berlangsung dalam institusi total, yaitu tempat tinggal dan tempat bekerja. Dalam kedua institusi tersebut, terdapat sejumlah individu dalam situasi yang sama, terpisah dari masyarakat luas dalam jangka waktu kurun tertentu, bersama-sama menjalani hidup yang terkukung, dan diatur secara formal.

Peter L. Berger dan Luckmann mendefinisikan sosialisasi primer sebagai sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat (keluarga). Sosialisasi primer berlangsung saat anak berusia 1-5 tahun atau saat anak belum masuk ke sekolah. Anak mulai mengenal anggota keluarga dan lingkungan keluarga. Secara bertahap dia mulai mampu membedakan dirinya dengan orang lain di sekitar keluarganya.

Dalam tahap ini, peran orang-orang yang terdekat dengan anak menjadi sangat penting sebab seorang anak melakukan pola interaksi secara terbatas di dalamnya. Warna kepribadian anak akan sangat ditentukan oleh warna kepribadian dan interaksi yang terjadi antara anak dengan anggota keluarga terdekatnya.

Sosialisasi sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Bentuk-bentuknya adalah resosialisasi dan desosialisasi. Dalam proses resosialisasi, seseorang diberi suatu identitas diri yang baru. Sedangkan dalam proses desosialisasi, seseorang mengalami ‘pencabutan’ identitas diri yang lama.

  • Durian Kakap

Durian (Durio Zibethinus) pada mulanya diperkirakan sebagai tumbuhan liar yang terpencar-pencar diwilayah malasyia, sumatera, kalimantan, kemudian menyebar keseluruh wilayah tanah air. Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari wilayah Asia Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Sebutan populernya adalah “raja dari segala buah” (King of Fruit). Durian adalah buah yang kontroversial, meskipun banyak orang yang menyukainya, namun sebagian yang lain malah muak dengan aromanya.

Sebenarnya, tumbuhan dengan nama durian bukanlah spesies tunggal tetapi sekelompok tumbuhan dari marga Durio. Namun, yang dimaksud dengan durian (tanpa imbuhan apa-apa) biasanya adalah Durio zibethinus. Jenis-jenis durian lain yang dapat dimakan dan kadangkala ditemukan di pasar tempatan di Asia Tenggara di antaranya adalah lai (D. kutejensis), kerantungan (D. oxleyanus), durian kura-kura atau kekura (D. graveolens), serta lahung (D. dulcis). Untuk selanjutnya, uraian di bawah ini mengacu kepada D. zibethinus.

KAKAP merupakan akronim dari Khas Kabupaten Pasuruan, yang bukan lain merupakan usaha pemerintah dalam menyongsong peningkatan pendapatan asli daerah melalui agribisnis dan pariwisata. Sentra produksi durian sendiri berasal dari 7 kecamatan diantaranya Kecamatan Lumbang, Pasrepan, Puspo, Tutur, Purwodadi, sukorejo dan Prigen. Dari beberapa jenis durian yang ada, yang diunggulkan adalah durian si karim, yang ada di desa Petung Kecamatan Pasrepan, yang sempat menjadi juara karena mempunyai ciri ukuran besar, daging buah tebal dan bijinya kecil.

Durian kakap merupakan salah satu potensi pertanian yang akan menjadi prioritas ditahun 2015. Hal ini sesuai dengan Visi dan Misi Bupati Irsyad Yusuf maupun Wakil Bupati Riang Kulup Prayudha. Menurut sujono dalam situs resmi kabupaten Pasuruan, di tahun 2015 pemkab Pasuruan akan memprioritaskan pada optimalisasi hasil pertanian, serta ekonomi kerakyatan. Oleh karenanya tidak heran jika 7-8 maret 2015, bertempat di pasar buah Pandaan samping Masjid Cheng Ho, Pemerintah mengadakan festival durian kakap sebanyak 1.086 buah secara gratis.

  • Kabupaten Pasuruan

Kabupaten Pasuruan merupakan salah satu kabupaten di propinsi Jawa Timur yang secara geografis (antara 112, 33` 55” hingga 113, 30` 37” Bujur Timur dan antara 70 32` 34” hingga 80 30` 20” Lintang Selatan) berada pada posisi sangat strategis, yaitu jalur regional juga jalur utama perekonomian Surabaya – Malang, Surabaya – Banyuwangi, dan Malang – Banyuwangi. Hal tersebut sangat menguntungkan untuk pengembangan ekonomi dan membuka peluang investasi bagi Kabupaten Pasuruan.

Selain itu Daerah Tingkat II Kabupaten Pasuruan juga mempunyai wilayah yang cukup luas yaitu : 147.401,50 Ha (3,13 % luas Propinsi Jawa Timur) terdiri dari 24 Kecamatan, 24 Kelurahan, 341 Desa dan 1.694 Pedukuhan. Luas wilayah kabupaten Pasuruan ini dibatasi oleh beberapa wilayah kabupaten lain yang mengitarinya yaitu sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Sidoarjo dan Selat Madura, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Malang, sebelah timur dengan Kabupaten Probolinggo, dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto.

Sektor pertanian merupakan andalan utama untuk pendapatan wilayah. Tumpuan kecukupan pangan menjadi prioritas pengembangan sektor pertanian. Perkembangan sektor pertanian terlihat dari hasil panen padi rata-rata pada tahun 2002 mencapai 70.466 ha dengan produksi 450.115 ton (63,88 kuintal/ha) yang tersebar di 21 kecamatan terkecuali Kecamatan Puspo, Tutur dan Tosari. Terdapat 7 kecamatan yang menjadi lumbung penghasil padi yakni di Kecamatan Kejayan, Purwosari, Sukorejo, Pandaan, Beji, Rembang dan Kraton. Komoditi tanaman pertanian lain yang turut menyokong perekonomian di Kabupaten Pasuruan antara lain : kedelai, kacang tanah dan kacang hijau.

Selain komoditi diatas, juga terdapat beberapa jenis tanaman buah yang dikembangkan oleh petani, yaitu mangga, pisang, alpukat, nangka, pepaya, apel, manggis, durian, langsep dan rambutan. Potensi peternakan yang mempunyai nilai strategis untuk membangkitkan perekonomian kerakyatan dan pemerataan pembangunan yang tersebar di Kabupaten Pasuruan antara lain adalah sapi perah, sapi poton, domba, kambing, ayam petelur, ayam pedaging, ayam buras, itik, kuda, kerbau. Kabupaten Pasuruan, juga mempunyai potensi perikanan yang besar, antara lain perikanan tangkap dengan produksi pada tahun 2002 mencapai 10.540,8 ton. Sedangkan perikanan budidaya yang terdiri dari budidaya air payau (tambak) seluas 3.966,9 ha dengan produksi sebesar 4.363,3 ton, budidaya karamba jaring seluas 3,55 ha dengan produksi 620,6 ton, budidaya di kolam seluas 13,8 ha dengan produksi 101,6 ton. Jenis komoditi perkebunan adalah kopi, kelapa, kapuk randu, jambu mente, cengkeh, kenanga, temulawak, jahe, kunyit dan tebu.

BAB 2

PEMBAHASAN

  • Peran Kim dalam mensosialisasikan durian Kakap di Kabupaten Pasuruan

Berdasarkan Renstra Kominfo Pasuruan KIM merupakan Sumber Daya Kelompok Informasi Masyarakat yang memilki peran sebagai mitra pemerintah dalam penyampaian informasi dari pemerintah kepada mayarakat dan sebaliknya sebagai penyampai aspirasi masyarakat kepada pemerintah. Sampai Tahun 2013 jumlah KIM di Kabupaten Pasuruan telah mencapai 106 kelompok yang tersebar di 24 Kecamatan.

Pada dasarnya Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) merupakan konsep alternative dalam mengatasi hambatan informasi di lingkungan masyarakat terutama masyarakat pedesaan. KIM adalah suatu lembaga layanan publik yang diebntuk dan dikelola dari, oleh, dan untuk masyarakat yang secara khusus berorientasi pada layanan informasi dan pemberdayaan masyarakat sesuai kebutuhannya.

Dalam Kerangka Acuan Arah Pengembangan dan pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM). Jakarta: Departemen Komunikasi dan Informatika. KIM mempunyai Peran sebagai berikut:

  1. Mengelola Informasi mulai dari menyerap, mengumpulkan, mengolah, menyimpan dan mendiseminasikan informasi kepada pihak yang berkompeten.
  2. Mengembangkan kualitas SDM masyarakat di bidang informasi agar menjadi insan informasi yang dapat diandalkan dalam pelaksanaan pembangunan.
  3. Menjembatani informasi antara masyarakat dan pemerintah dalam penyebaran informasi dan penyerapan serta penyerapan aspirasi.

Peran kim dalam menginformasikan durian kakap dapat dilihat dari banyaknya pengunjung dan peserta dalam festival durian di pasar buah pandaan 7-8 maret 2015, dalam kegiatan tersebut bukan sekedar kalangan atas yang berpastisipasi akan tetapi kalangan bawahpun dapat mengambil peran, hal ini menunjukan bahwa kim sangat berperan besar dalam mengkomunikasikan dan menyebarkan informasi kepada masyarakat penikmat durian maupun petani yang memilki saham besar produk durian kakap.

Dari analisi penulis, petani durian memang belum seratus persen memahami program Kakap, akan tetapi Kim dapat membuat persepsi khalayak akan besar keuntungan yang dihasilkan dari kegiatan ini. Peran kim sebagai jembatan informasi antara masyarakat dan pemerintah dalam penyebaran informasi dan penyerapan serta penyerapan aspirasi telah dapat dilihat dari keuntungan timbal balik yang dirasa baik dari pihak pemerintah petani/penjual maupun pembeli durian. Petani yang biasanya menjual sebuah durian dengan harga –Rp 15000, namun dalam kegiatan tersebut mereka dapat memperoleh laba hampir 100%, begitu juga persepsi pembeli, yang biasanya membeli durian dengan harga RP, 75000-10000 perbuah. Mereka dapat menikmati durian dengan harga yang relatif murah. Apa lagi ditambah pemerintah yang telah menyediakan sebanyak 1.086 buah durian yang dibagikan secara gratis.

  • Metode KIM dalam mensosialisasikan durian Kakap di Kabupaten Pasuruan

Dalam kontek penyebaran informasi stewart menyebutkan dengan teori difusi infomasi yakni seberapa cepat berita atau informasi bergerak dan lewat saluran mana untuk sampai kepada masyarakat penerima.

Moda kegiatan pengelolahan informasi dan komunikasi kelompok informasi masyarakat berdasarkan Kerangka Acuan Arah Pengembangan dan pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) yang disusun oleh Departemen Komunikasi dan Informatika megunakan multi moda yaitu pertama Media massa (cetak, audio/audio visual dan elektronika), Tatap muka face to face, Media tradisional/ konvensional dan Media baru (internet, convergent media).

Melihat kondisi penghasil durian berada dalam geografis dataran tinggi yang sangat sulit akses informasi melalui media baru (internet, convergent media) karena Low Signal dengan demikian metode KIM dalam mensosialisasikan program Pemkab Pasuruan tersebut. lebih condong menggunakan media tradisional dan tatap muka/face to face. Terdapat bukti bahwa cara penyebaran informasi akan bergantung pada pentingnya informasi tersebut. Menurut pandangan ini, bila yang diberitahkan merupakan suatu krisis penting, “saluran-saluran antarpersona juga sama pentingnya dengan media massa dalam menyebarkan informasi pertama” (Greenberg, 1964, hal.495 dalam buku human communication).

Komunikasi orang-keorang juga akan berperan penting dalam menyebarkan informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang kurang dikenal. Seperti yang ditekankan oleh Wright (1986) dan pakar-pakar lainnya, adalah penting untuk menggap peranan komunikasi tatap muka danb peranan komunikasi massa sebagai komplementer dari pada saling meniadakan.

Meskipun demikian Kim juga memanfaat teknologi Massa dalam mensosialisasikan durian Kakap salah satunya melalui Radio, KIM bekerja sama dengan beberapa Radio local di kabupaten dalam menyalurkan informasi agar sampaike khgalayak umum dilihat dari sejarah radio merupakan terobosan muncul dengan kecepatanya. Pada 1906 sebuah pesan dikirim melintasi samudera atlantik. Lee De Forest, seorang promoter yang membiayai dirinya sendiri sebagai inventor, menciptakan apa yang disebut dengan audion tube untuk mengirim suara. Beberapa orang mengatakan bahwa ia mencuri teknologi dasar Reginald Fessenden yang merupakan penyiar radio pertama didunia. Akan tetapi meskipun radio itu penting, ada celah dalam jangakuan medium ini. Para pendengar beralih dari radio tradisional berizin ke iPods, layanan radio satelit, web dan telephon seluler. Pendengar radio pun menurun hingga 22% dari 1999-2004.

Selain itu program durian kakap yang dikemas dalam festival durian gratis di pasar buah pandaan, Kim juga mengunakan internet sebagai media informasi melalui web site situs resmi pemerintahan, web adalah struktur kode-kode yang mengizinkan pertukaran bukan hanya antarteks, tetapi juga grafis, video dan audio. Kode-kode mudah dipahami orang awam, yang bahkan tidak perlu tahu kode-kode untuk masuk ke isi web. Dasar-dasar web dapat diterima secara universal, yang memungkinkan semua orang yang memiliki computer, modem, dan koneksi internet untuk masuk kedalam web global tak peduli dia ada dimana. Sehingga media ini juga cukup efektif diaplikasikan dalam sosialisasi Durian Khas Kabupaten Pasuruan tersebut.

BAB 3

PENUTUP

  • Kesimpulan

Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) merupakan revitalisasi dan reaktualisasi dari kelompencapir yang disesuaikan dengan paradigma pembangunan dan pemerintah dewasa ini, dengan mengedepankan prinsip demokrasi dan good governance. KIM berperan dalam memperlancar kontribusi dan distribusi informasi kepada masyarakat selain itu menjembatani antara masyarakat dan pemerintah dalam penyebaran informasi dan penyerapan serta penyerapan aspirasi.

Dalam Kerangka Acuan Arah Pengembangan dan pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM). Jakarta: Departemen Komunikasi dan Informatika. KIM mempunyai Peran sebagai berikut:

  1. Mengelola Informasi mulai dari menyerap, mengumpulkan, mengolah, menyimpan dan mendiseminasikan informasi kepada pihak yang berkompeten.
  2. Mengembangkan kualitas SDM masyarakat di bidang informasi.
  3. Menjembatani informasi antara masyarakat dan pemerintah dalam penyebaran informasi dan penyerapan serta penyerapan aspirasi.

Moda kegiatan pengelolahan informasi dan komunikasi kelompok informasi masyarakat berdasarkan Kerangka Acuan Arah Pengembangan dan pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) yang disusun oleh Departemen Komunikasi dan Informatika megunakan multi moda yaitu pertama Media massa (cetak, audio/audio visual dan elektronika), Tatap muka face to face, Media tradisional/ konvensional dan Media baru (internet, convergent media).

  • Rekomendasi

Disarankan bagi pembaca yang berkenan menjadikan makalah ini sebagai refrensi, untuk menambah dan mencari sumber bacaan yang lebih kredibel dan berkualitas.

Bagi Pemerintah Kabupaten Pasuruan. Diharap dapat terus mencetuskan program-program kreatif yang dapat menjabarkan VISI Pemerintah Kabupaten Pasuruan 2013-2018 sebagai berikut “MENUJU KABUPATEN PASURUAN YANG SEJAHTERA DAN MASLAHAT” MASLAHAT sebagai anonim dari : Maju, Aman, Sehat Lahir Batin, Adil dan Bermartabat.

Bagi Anggota KIM, diharapkan menjadi sumber daya manusia yang dapat mengiring memperdayakan masyarakat dibidang informasi khususnya, dan mampu menjadi mitra kerja pemerintah dalam memperlancar kontribusi dan distribusi informasi kepada masyarakat serta menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah dalam penyebaran informasi dan penyerapan serta penyerapan aspirasi

Bagi Petani Durian Kakap, diharapkan dapat terus meningkatkan kualitas durian, baik melalui pembentukan forum petani durian kakap, maupun menjalin mitra dengan kelompok informasi masyarakat dalam upaya pemasaran hasil panen hingga luar daerah.

Dan tidak lupa saran bagi teman-teman mahasiswa, agar lebih aktif dan giat dalam mentorekan tinta untuk melahirkan karya ilmiah sebagai manifestasi dari tri darma perguruan tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Mulyana, Deddy, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
  2. Rakhmat, Jalaluddin, 1994, Psikologi Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
  3. Bungin, Burhan, 2008, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan diskursusu teknologi dimasyarakat, Jakarta: Kencana Media Group.
  4. Soekanto,Soerjono, 2005, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
  5. Tubs, Stewart L and Sylvia Moss , 2001, Human Communication; Mulyana, Deddy, Konteks-Konteks Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
  6. Vivian, John, 2008, Teori Komunikasi Massa, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
  7. Suhaeni, Neni, 2007, Petunjuk Praktis Menanam Durian, Bandung: Jember Publishing.
  8. Dinas Komunikasi Dan Informatika, 2013, Renstra Kominfo, Rencana Strategis Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2013-2018, Pemerintah Kabupaten Pasuruan.
  9. Alfando, Johantan, 2013, Peranan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Dalam Mewujudkan Desa Mandiri Di Desa Sidomulyo Kec. Anggana Kutai Kartanegara, eJournal Ilmu Komunikasi,2013, 1(2):1 09- 125 ISSN 0000-0000, ejournal.ilkom.co.id
  10. Tim Penyusun, Buku Kerja Tahun 2009, 39; Tim Penyusun, Profil Kabupaten Pasuruan, (Pasuruan:Pemerintah Kabupaten Pasuruan, 2009)

Sumber lain;

  1. Departemen Komunikasi dan 2008. Kerangka Acuan Arah Pengembangan dan pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM). Jakarta: Departemen Komunikasi dan Informatika. Diakses 27 maret 2015 dari;http://panduan-kim. blogspot.com/2012/05/kelompok-informasi-masyarakat-kim_15.html.
  2. https://id.wikipedia.org diakses 27 maret 27
  3. http://www.pasuruankab.go.id/berita-1607-pemkab-pasuruan-akan-gelar-festival-durian-kakap.html. diakses 27 Maret 2015
Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tulisan Terakhir

Advertorial